Sunday, February 16, 2025
spot_imgspot_img
HomeMUDIPAT TODAYWah, Ternyata Sebelum Ada Manusia Tidak Ada Bencana Alam, Loh!

Wah, Ternyata Sebelum Ada Manusia Tidak Ada Bencana Alam, Loh!

MUDIPAT.CO – SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) menggelar acara keren, Senin, 6 September 2021. Yakni EG-Tea atau Exploring With English Teacher. EG-Tea kali ini untuk kelas 5. Nah, pada acara itu mengundang guest teacher seorang ahli geologi Arif Nur Kholis ST. “Pak Arif,” begitu anak-anak menyapa tamu istimewa yang saat ini menjadi Sekretaris MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) PP Muhammadiyah itu.

Kegiatan tersebut mengusung tema “Wonderland Indonesia” ini dilakukan secara daring melalu platform zoom. Tema tersebut tentu berkaitan dengan materi pembelajaran IPS yang tengah dipelajari oleh siswa, yaitu letak geografis Indonesia serta pengaruhnya.

EG-Tea kelas 5 mendatangkan guest teacher seorang ahli geologi Arif Nur Kholis ST. (humasmudipat)

Materi diawali dengan menampilkan gambar animasi yang menunjukkan bumi sedang berputar pada porosnya. “Bumi selain berputar pada porosnya, juga berputar sambil mengelilingi matahari. Selain itu, bulan juga mengelilingi bumi. Peristiwa tersebut mempengaruhi terjadinya siang dan malam di belahan bumi,” tuturnya.

Pada kesempatan ini,  Arif yang menyampaikan materi dari Kota Yogyakarta ini juga memberikan wawasan baru kepada siswa-siswi kelas V tentang asal mula terbentuknya bentang alam. Sebelum dihuni manusia, bumi telah mengalami peristiwa-peristiwa geologi. Peristiwa tersebut membuat letak geografis negara kita begitu beragam.

Arif memberikan penjelasan yang begitu menarik. Salah satunya adalah tentang keindahan alam Indonesia yang merupakan hasil dari proses geologi seperti erupsi pada gunung berapi, banjir, hingga bergesernya lempeng bumi yang menyebabkan terpisahnya benua-benua. Menurut alumni Teknik Geologi UGM ini, peristiwa-peristiwa alam tersebut terjadi untuk menjaga keseimbangan alam. “Misalnya gunung meletus, abu vulkanik yang disemburkan oleh gunung berapi ini sangat bermanfaat untuk kesuburan tanah di sekitarnya. Kemudian materialnya berupa batuan dan pasir dapat digunakan untuk membangun rumah,” jelasnya.

EG-Tea kelas 5 mendatangkan guest teacher seorang ahli geologi Arif Nur Kholis ST. (humasmudipat)

Pemateri yang juga telah berpengalaman dalam penanggulangan bencana ini juga menuturkan bahwa ternyata sebelum ada manusia tidak ada bencana alam. Bencana alam itu ada setelah ada manusia di bumi. Suatu peristiwa alam disebut sebagai bencana alam apabila merugikan manusia. Pada peristiwa gunung meletus misalnya, rumah-rumah penduduk di sekitar gunung berapi rawan terdampak. Namun, hal tersebut dapat diantisipasi dengan membangun rumah dengan struktur bangunan yang kuat. Masyarakat juga diimbau untuk mendirikan bangunan pada jarak yang diperkirakan aman dari gunung berapi.

Arif menambahkan bahwa lempeng bumi terus bergerak. Pergerakan lempeng bumi tersebut dapat menyebabkan gempa bumi. Pada saat terjadi gempa bumi, manusia dapat melakukan evakuasi diri dengan bersembunyi di bawah meja.

Keseruan tidak hanya berlangsung ketika pemateri menyampaikan materi. Hal tersebut berlanjut pada saat sesi tanya jawab. Siswa kelas V berebut mengangkat tangan untuk bertanya dan memuaskan dahaga keingintahuan mereka. “Pak Arif, bagaimana jika lempeng bumi berhenti bergerak?” Tanya seorang siswi. Kemudian dilanjut siswa lain, “Pak, bagaimana cara mengetahui terjadinya gempa bumi?” Beragam pertanyaan kritis mencerca pemateri.

“Wah, sepertinya ini tidak cukup ya kalau waktunya hanya satu jam,” kata guest teacher. Namun, untuk memuaskan rasa ingin tahu arek-arek Mudipat, Arif menyanggupi, “Sepertinya nanti di lain kesempatan saya harus datang ke Mudipat secara langsung. Terlalu singkat waktunya. Semoga nanti lain kali saya bisa main ke Surabaya untuk menjawab rasa penasaran kalian, ya.”

Sementara itu, setelah perwakilan lima siswa bertanya jawab dengan pemateri, beberapa siswa masih mengangkat tangan sembari bersautan suaranya, “Saya, Us, saya. Pak Arif, saya mau bertanya.” Beberapa siswa bahkan merasa kecewa karena belum mendapatkan kesempatan bertanya. Kegiatan tersebut harus berakhir tepat pada pukul 15.00 WIB karena siswa-siswi harus melanjutkan pembelajaran di kelas masing-masing. (Debby)

RELATED ARTICLES

Most Popular