MUDIPAT.CO-Guru dan karyawan sekolah se-Kecamatan Gubeng mengikuti vaksinasi Covid-19 bertempat di SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, Senin (29/3/2021). Sebanyak 80 guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya atau Mudipat turut bergabung dalam vaksinasi itu.
Kegiatan dilaksanakan oleh petugas dari Puskesmas Pucang Sewu mulai pukul 08.00 WIB. Diikuti peserta vaksinasi yang namanya sudah terdata di Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Guru dan karyawan Mudipat mendapatkan giliran vaksinasi pada siang hari. Pukul 12.00 WIB rombongan dari Mudipat mulai berbondong-bondong menuju gedung SMP Muhammadiyah 5 Surabaya yang letaknya tidak jauh dari Mudipat.
Ketika datang peserta dicek suhu tubuh dengan termo gun, lalu diberi nomor antrian, formulir screening, dan menyerahkan fotokopi KTP kepada petugas Linmas yang berjaga.
Formulir screening itu berisi identitas nama, NIK, nomor telepon, suhu, tekanan darah, dan riwayat penyakit yang wajib diisi oleh peserta vaksinasi. Kemudian peserta menunggu namanya dipanggil oleh petugas.
Setelah namanya dipanggil, lalu petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah menggunakan alat digital dan pengecekan riwayat penyakit melalui formulir screening. Jika tekanan darahnya 140/80 atau dibawahnya dan tidak ada riwayat penyakit yang tertulis di formulir, maka bisa langsung divaksin.
Peserta yang lolos dari pemeriksaan tadi, diarahkan menuju ruangan vaksinasi. Di ruangan itu terdapat 2-3 petugas. Dihadapannya, sudah terdapat vial dan jarum suntik. Setiap dosis vaksin yang diberikan, berisi 0,5 ml vaksin Astra Zeneca.
Setelah divaksin peserta mengantre lagi menunggu diberikan kartu vaksinasi. Dalam kartu itu tertera identitas dan jadwal vaksinasi kedua.
Pemberian vaksin ditunda jika tekanan darah melebihi 140/80 dan menderita riwayat penyakit yang tertulis di formulir screening.
Jika tidak menderita penyakit dan tekanan darah diatas 140/80 maka akan dilakukan pemeriksaan ulang tekanan darah menggunakan alat manual di ruang yang berbeda.
Dokter dari Puskesmas Pucang Sewu, dr Ani Rahmawati menjelaskan, akan ada efek-efek yang muncul bagi sebagian orang setelah pemberian vaksin ini.
“Vaksin ini merupakan virus yang dimasukkan. Adeno virus yang disisipkan gen covid. Ketika dimasukkan ke dalam tubuh, tubuh mengenalinya sebagai covid. Tubuh yang telah dimasuki virus yang sudah dilemahkan tadi akan membentuk antibodi dan bagi sebagian orang akan merasakan efek panas atau demam, pusing, mual, muntah,” jelasnya saat ditemui di ruangan pemeriksaan tekanan darah.
Dia menambahkan efek yang dirasakan setelah divaksin Astra Zeneca lebih terasa daripada vaksin sinovac.
“Keluhan-keluhan seperti itu wajar, bisa minum paracetamol atau dibiarkan saja bisa hilang sendiri keluhan itu,” tambahnya
Beberapa guru Mudipat mengalami keluhan seperti yang dijelaskan dr Ani. Diantaranya ustadzah Firenda Mega dan ustadzah Warmiati.
Ketika dihubungi via WhatsApp pada Selasa (30/03/2021), kedua guru tersebut mengeluh demam dan badan terasa sakit.
Lebih lanjut dr Ani menerangkan sebelum divaksin tubuh harus dalam kondisi fit sehat, tidak sedang sakit. Tekanan darahnya maksimal 140/80 atau dibawahnya.
“Sebenarnya orang yang tekanan darahnya 180/100 pun bisa divaksin asalkan terkontrol dalam perawatan dokter dan minum obat teratur,” ujarnya.
Orang-orang dengan penyakit jantung atau kanker, lanjutnya, bisa juga divaksin asalkan terkontrol dalam perawatan dokter dan mendapat acc dari dokter yang merawatnya.
“Orang yang pernah positif harus menunggu minimal tiga bulan sejak dinyatakan negatif baru boleh divaksin. Lalu orang hamil tidak boleh divaksin ini dulu,” ujarnya. (Anang)