MUDIPAT.CO – Tim Ekstrakurikuler Paduan Suara (Padus) SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya atau Mudipat menampilkan mini teatrikal di Aula Din Syamsuddin Kamis (12/03/2020). Mini teatrikal yang dimainkan 15 siswa itu bertajuk La Belle Journée de Jacques ditampilkan di hadapan Direktur Institut Francais Indonesia (IFI) Surabaya Benoit Bavouset saat berkunjung di Mudipat.
Abimanyu Setyaramana berperan sebagai tokoh utama dalam teatrikal itu. Siswa kelas V-C itu memerankan tokoh bernama Jacques dengan apik.
Pada pertunjukan itu diceritakan ada seorang petani yang bernama Jacques. Pada suatu pagi dia pergi ke ladang, karena bekerja setiap hari, ia pun kelelahan dan tertidur. Setelah beberapa waktu tertidur, ia terbangun dan menyadari bahwa hari ini dia harus bekerja lagi di ladang untuk menanam kubis.
Ketika sampai di lahan kubis dia pun langsung menanamnya. Setelah pekerjaannya selesai, dia beristirahat sambil menikmati turbin angin/kincir angin yang berputar sambil melihat hewan-hewan yang mulai bangun dan keluar dari tempat persembunyiannya. Pertunjukkan semakin menarik dengan alunan lagu-lagu berbahasa Perancis. Siswa-siswa pun fasih melantunkannya.
Lagu-lagu seperti Bonjour Mes Amis (Halo Teman-Teman), Frère Jacques (Brother Jacques), Savez-Vous Planter Les Choux (Tahukah Kalian Cara Menanam Kubis?), Tourne-Tourne Petit Mulin (Berputar-Putarlah Turbin Kecil), dan Savez-Vous Dire Merci (Bisakah Kalian Berterima Kasih) dilantunkan dengan fasih. Pertunjukan siswa-siswa itu pun dibalas dengan riuh tepuk tangan penonton yang menyaksikan.
Galuh Perdana, pelatih teatrikal yang juga staff IFI Surabaya senang atas penampilan siswa-siswa itu. “Saya senang anak-anak bisa menampilkan teatrikal dengan apik. Biasanya mereka tampil paduan suara melantunkan lagu berbahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, tetapi kali ini mereka melantunkan lagu berbahasa Perancis. Tidak hanya melantunkan lagu tapi juga bermain teatrikal. Perpaduan paduan suara dengan teatrikal mereka mainkan dengan apik sekali,” katanya.
Galuh menambahkan awalnya siswa-siswa kaku berdialog maupun melantunkan lagu berbahasa Perancis karena kata-katanya baru untuk mereka.
“Tapi syukur anak-anak cepat menangkap, tidak butuh waktu lama sudah lancar melafalkan lagu-lagu dalam bahasa Perancis, mereka latihan lima kali pertemuan hasilnya bagus, saya senang,” ujarnya. (Anang)