MUDIPAT.CO – Guru harus menanamkan akhlaq paling utama dalam Islam kepada anak didiknya. Yaitu didik murid agar berbudaya malu dan jujur.
Demikian tausiyah Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Ustadz Drs H M Luthfi MPd pada The Annual Meeting Academic Year 2020/2021 di Auditorium Prof Din Syamsuddin TMB, Jum’at (14/3/2020). Rapat kerja dengan tema “One Vision, Millions of Actions; Educating with Heart, Serving with Respect” tersebut diikuti seluruh guru dan tenaga kependidikan (GTK) Mudipat.
“Jujur dan malu sangat utama. Jangan seperti koruptor di tanah air yang nggak tahu malu. Sudah salah masih cengar-cengir,” sesalnya.

Lebih lanjut Ust. Luthfi menceritakan sebuah guyonan hukuman bagi koruptor di banyak negara. Kalau di Arab, katanya, koruptor dipotong tangan, kalau di singapura potong leher.
“Tapi di Indonesia malah potong masa hukuman. Memang negara kita ini nggak tahu malu. Maka mari tanamkan ahklak yang baik kepada anak-anak kita,” sarannya. Budaya malu harus dibangun di Indonesia agar negara yang Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr. Negara yang makmur dan mendapat ampunan dari Allah SWT.
Ust. Luthfi menyanjung Mudipat karena memampilkan pendidikan yang luar biasa. Dengan prestasi dan perkembangan program yang baik dan semakin maju.

“Kami mewakili Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya membuka acara Raker SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya secara resminraker sD muhammadoyah 4 surabaya,” tuturnya lalu mengetok palu sidang 3 kali. “Selamat melaksakan tugas suci ini mudah-mudahan kegiatan ini diberkahi Allah SWT.
Sementara itu Kepala Mudipat Muhammad Syaikhul Islam MHI pada pidatonya menyampaikan Mudipat tahun depan punya gawe besar. Yang utama adalah pembangunan The Ahmad Dahlan Plaza (ADP).
“Mohon doa restunya dan mari kerjasama semua guru dan karyawan, semoga pembangunan berjalan lancar. Aamiin,” harapnya. Selain pebangunan ADP Mudipat memprogramkan memecahan Rekor Muri di tahun 2020/2021. (mul)