MUDIPAT.CO – Trio Jurnalis Junior Arba’a Magazine sebenarnya hendak menyudahi sesi wawancara dengan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim) Ustadz Nadjib Hamid MSi, di kantornya, Jum’at (14/2/2020). Namun salah satu dari pewawancara tetiba melempar pertanyaan lagi.
“Ada satu lagi (pertanyaan, Red) pak.” ucap Jurnalis Junior Raffan Bagas D. (4-F).
“Apa itu, Nak?” tanya Ustadz Nadjib.
“Bapak punya nggak pesan buat kami para pelajar SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat, Red)?” ucap Raffan.
“Oh, mantap. Kalian adalah pelajar-pelajar hebat. Jangan pernah berhenti belajar dan belajarlah dengan merdeka, dengan bahagia, dengan senyum tanpa dipaksa-paksa, supaya nanti jadi orang hebat.” pesan Ust. Nadjib sambil menepuk-nepuk pundak trio wartawawan cilik Mudipat itu.
Selain Marvel, secara bergiliran Marvel Fhadhullah RA, kelas 5G dan Fakhri Maisan A, kelas 4-C melontarkan pertanyaan kepada Ust. Nadjib seputar kebijakan Merdeka Belajar yang digulirkan Mendikbud RI Nadiem Anwar Makarim.
Ust. Nadjib mengatakan merdeka belajar itu belajar dengan senang dengan gembira. Belajarannya sudah tidak pakai dipaksa-paksa lagi.
“Anak-anak ini belajarnya nunggu dipaksa-paksa apa tidak?” Narasumber malah melempar tanya. Para warcil kompak menggeleng-geleng saja.
Mantan Komisioner KPU Jatim itu lebih lanjut mengatakan, Muhammadiyah menyambut baik kebijakan itu, meskipun diharapkan pihak Kemendikbud masih perlu mempertegas maksud merdeka belajar menyeluruh kepada khalayak.
“Kita mau merdeka belajar, mau terpaksa belajar, ketahuilah anakku, belajar itu wajib ya! Muhamamdiyah (Jatim, Red) menyambut senang (kebijakan merdek belajar, Red) kalau yang dimaksud merdeka belajar adalah belajarnya tidak terjajah,” terang suami Luluk Humaidah itu. (mul)