MUDIPAT.CO – Ada dua kunci kepribadian seorang muslim yang baik menurut Allah SWT. Kunci ini ibarat dua sisi mata uang tak terpisahkan. Siapa yang berpribadi dua sisi mata uang itu maka dia balasannya surga.
Demikian pesan pembuka Wakil Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) Ainuzza’im Azzaki MPd pada sambutan pembukaan Restorasi Ibadah dan Ahklaq Anak Shalih (RIAS) kelas 6. Acara itu digelar di Masjid KH Ahmad Dahlan Mudipat, Sabtu (18/1/2020) siang.
“Apa dua kunci itu? Adalah menjalin hubungan baik dengan Allah dan hubungan baik dengan sesame manusia. Hal ini tidak boleh dipisahkan,” kata ustadz Ain, sapaan karib Ainuzza’im Azzaki.
Menurutnya itulah kepribadian seorang mu’min yang kaffah. Kemudian dikutiplah sebuah dalil yang tertera dalam al-Quran Surat Ali Imran 112.
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan…” ucapnya mengutip sebuah surat Ali Imran 112.
Berdasarkan ayat itu ditegaskan, Islam memiliki ajaran yang membentangkan dua macam hubungan harmonis yang akan membawa kemuliaan dan keselamatan bagi manusia di sisi Allah subhanahu wata’ala.
“Yaitu, pertama, tata hubungan yang mengatur antara manusia dengan Tuhannya dalam hal ibadah (ubudiyah) atau hablum minallah. Kedua, adalah tata hubungan yang mengatur antara manusia dengan makhluk yang lainnya dalam wujud amaliyah social yang disebut hablumminannas.” Terang ayah dua anak itu.
Memang Islam mendorong umatnya agar selalu berada di jalan yang benar dan baik. Sebab beragama tidak selalu mementingkan aspek ibadah mahdhoh saja. Seperti shalat, puasa, dan rukun Islam lainnya. Tetapi Islam juga menganjurkan ibadah sosial, seperti memperhatikan nasib-nasib orang lemah. Bahkan kalau kita cermati 5 rukun Islam itu adalah merupakan gabungan antara habluminallah dan hablum minannas.
“Dan Karena gabungan antara hubungan vertikal dan horizontal itu kita akan selamat dan mulia,” pungkas Ustadz Ain.
Di akhir ceramahnya Ustadz Ain berpesan kepada peserta RIAS untuk memanfaatkan momentum RIAS terakhir dengan sebaik-baiknya. Karena peserta kali ini sudah keals 6. Di RIAS, pesannya, harus benar-benar belajar menata ibadah dan ahklaq.
“Semoga kalian menjadi anak yang shalih dan shalihah, aamiin,” tutupnya lantas membuka acara secara simbolis. (mul)