MUDIPAT.CO – Hari kedua kegiatan JULI diawali dengan materi yang cukup menarik, yaitu bangga menjadi kader Muhammadiyah. Dengan semangat materi ini disampaikan oleh Ustadz M. Syaikhul Islam-Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 (Mudipat), Sabtu (14/9/2019).
Dalam pengantarnya ia menyampaikan bahwa kader Muhammadiyah harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Selanjutnya ia melontarkan sebuah masalah kemudian masing-masing kafilah berdiskusi dan memberi solusi terhadap masalah tersebut.
Ia menyampaikan masalah yang harus diselesaikan adalah bahwa Kota Surabaya yang kita tempati terdapat banyak sungai. Namun sungai tersebut banyak yang tercemar, berlumpur tebal, banyak sampah mengotori dan buangan limbah. Sehingga air sungai berubah warna hitam, bau tak sedap dan mengganggu kenyamanan.
Sebagai pelajar dan kader Muhammadiyah yang terhimpun dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) merasa terpanggil dan memiliki tanggung jawab untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Peserta JULI yang sudah terbagi menjadi kafilah-kafilah tersebut kemudian diberi tugas untuk berdiskusi dan mencari solusi terbaik. Langkah kedua adalah menuliskan beberapa langkah solutif kemudian mempresentasikan di depan teman-temanya.
Dengan durasi 15 menit, mereka berdiskusi dan presentasi secara bergantian, maka terpilihlah lima kafilah putra dan lima kafilah putri terbaik.
Mereka adalah kafilah Usman bin Affan sebagai juara satu, disusul kafilah Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Umar bin Khottob, Said bin Zaid.
Sedangkan kafilah putri terbaik satu adalah Hafsah binti Umar, disusul Zainab binti Khuzaimah, Asma binti Umais, Ummu Salamah dan Saudah binti Zam’ah.
Aspek penilainya antara lain kedisiplinan waktu, ketertiban dalam berdiskusi, keteraturan tulisan dan konten solusi yang ditawarkan, performa saat presentasi dan kekompakan kafilah.
Presentasi ini langsung dihandel Ustadz Icool. Sedangkan bertindak juri adalah Ustadzah Aoda Rusdanillah dan Muhimmatul Azizah.
Ustadzah Aoda, salah satu juri menyampaikan jika semua solusi yang ditawarkan oleh anak-anak luar biasa. Selain rutin membersihkan sungai, membuat slogan dan pengumuman tentang anjuran menjaga kebersihan, gotong-royong, mengeruk sungai, melakukan gerakan 3R (reduce, reuse, recycle).
Selain itu juga terdapat solusi yang hebat, diluar perkiraan orang pada umumnya. Antara lain membangun warung/rumah makan yang pembayaranya menggunakan sampah, menciptakan teknologi filter air, membangun selokan untuk budi daya ikan dan masih banyak lagi.
Ustadz Icool menyampaikan bahwa ide yang dilontarkan anak-anak semoga benar-benar terwujud dikemudian hari. Sedikit yang bisa kita sumbangkan, akan sangat berguna demi kemajuan bangsa Indonesia.
Karena itu menurutnya tidak salah tema yang diambil pada kegiatan kali ini. Dreamer now, leader tomorrow. “Saat ini kalian masih berandai-andai, namun suatu saat kalian akan bisa sungguh-sungguh mewujudkan apa yang kalian pikirkan,” tegasnya. (azizah)