MUDIPAT.CO – SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya atau Mudipat menggelar Parenting dan pembagian rapor semester ganjil tahun ajaran 2025/2026 dengan suasana yang berbeda. Bertempat di Gedung Graha YKP Surabaya, Sabtu (13/12/2025), acara ini tidak hanya menjadi ajang pelaporan hasil belajar, tetapi juga sarana penguatan pendidikan karakter bagi wali murid melalui pengajian parenting.
Acara yang mengusung tema “Anak Cerdas, Religius, dan Berakhlak Mulia Idola Orang Tua” ini menghadirkan penceramah kondang, Ustadz Wijayanto. Dalam tausiyahnya yang lugas dan penuh humor, beliau memberikan rapor merah bagi fenomena pengasuhan di Indonesia saat ini.
​Ustadz Wijayanto menyoroti kondisi sosial di Indonesia yang saat ini sedang merasakan fenomena motherless dan fatherless.
Menurutnya, banyak anak yang secara fisik memiliki orang tua, namun secara psikologis merasa “yatim piatu” karena kurangnya kehadiran dan pendampingan emosional.
“Cara kita mendidik anak hari ini menentukan akan jadi seperti apa mereka di masa depan. Jika orang tua abai, jangan terkejut jika anak mencari pelarian di luar rumah,” tegas Ustadz Wijayanto di hadapan ribuan wali murid Mudipat.
Dalam kajiannya, beliau menyampaikan beberapa poin krusial terkait tanggung jawab pengasuhan. Yakni Tanggung Jawab Akhirat: Beliau mengingatkan bahwa jika seorang anak gagal di akhirat, maka orang tuanyalah yang pertama kali akan dimintai pertanggungjawaban dan disalahkan.
Pentingnya Keteladanan: “Anak tidak akan pernah bisa menyerap dan memahami nasihat jika tidak ada keteladanan nyata dari orang tuanya. Kata-kata akan kalah oleh perbuatan,” jelasnya.
Akar Masalah Bullying: Menariknya, beliau mengaitkan perilaku perundungan (bullying) dengan kualitas hubungan di rumah. Saat anak membully orang lain, itu merupakan indikasi kuat tidak adanya bonding (ikatan) dengan orang tua atau kurangnya pendidikan adab di keluarga.
Perhatian Kecil yang Bermakna: Sebagai solusi sederhana, beliau mengajak orang tua untuk aktif bertanya kepada anak tentang keseharian mereka. Pertanyaan-pertanyaan kecil adalah bukti nyata perhatian yang sangat dibutuhkan anak.
Ustadz Edy Susanto MPd kepala Mudipat berharap, dengan kehadiran Ustadz Wijayanto, para wali murid tidak hanya fokus pada nilai akademik yang tertera di buku rapor, tetapi juga berkomitmen membangun kedekatan emosional dan spiritual dengan anak-anak mereka.
Kegiatan ditutup dengan prosesi pembagian rapor di masing-masing stan kelas yang telah disiapkan, di mana para guru dan orang tua berdiskusi mengenai perkembangan siswa selama satu semester terakhir. (Salsabila/Mul)
