MUDIPAT.CO – Tamu spesial SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) pada Rabu, 13 November 2024 adalah SD Muhammadiyah 3 Assalaam (Mumtas) Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur. Kunjungan kali ini merupakan kali pertama yang dilakukan SD Mumtas Malang.
Sang tamu menempuh perjalanan cukup jauh ke kota Surabaya demi melakukan kegiatan Studi Tiru. Tidak hanya itu kegiatan yang dilakukan dengan penuh antusiasme dan penuh harapan oleh pengurus Pimpinan Ranting Muhammadiyah Arjosari, Malang, kepala sekolah, para guru, karyawan, bahkan Ikwam (Ikatan Wali Murid) yang berjumlah 30 orang itu didasari dengan harapan ingin melakukan perubahan yang besar kepada sekolah yang baru saja reborn di kota Malang tersebut. Tamu disambut di Auditorium TMB disambut pimpinan sekolah dan pengurus IKWAM juga disuguhi hiburan Four-T Band.

Ustadz Syaiin Kodir, SPd, Kepala SD Muhammadiyah 3 Assalaam Malang mengatakan, bahwa tujuan melakukan Studi Tiru di sekolah SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya, yakni melakukan kegiatan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) program, manajemen, bahkan pelayanan yang ada di SD Muhammadiyah 4 Surabaya untuk diterapkan di SD Mumtas.
“Ini adalah keinginan kami untuk belajar dan juga mencari informasi tambahan untuk menjadi bekal atau gambaran dan menambah semangat kerja para guru SD Mumtas,” terangnya.
Ustadz Syaiin menyampaikan apresiasi yang sangat besar terhadap sambutan atau penerimaan yang dilakukan oleh semua guru dan tenaga kerja yang ada di SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya. “SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya memanglah sangat layak jika dianggap sebagai sekolah teladan nasional, yang mana atmosfir luar biasa sangat terasa dan bisa kami rasakan. Hal ini merupakan angin segar, ilmu baru, dan juga pandangan baru bagi kami untuk bisa diterapkan sedikit demi sedikit untuk merubah dan memperbarui segala sesuatu di SD Muhammadiyah 3 Assalaam dalam jangka waktu dekat dan dalam jangka waktu yang akan datang,” tambah Ustadz Syaiin Kodir.

Kegiatan Studi Tiru kali ini dilakukan tidak hanya dengan melakukan sesi sharing atau diskusi antar kepala sekolah dan para guru, melainkan juga melibatkan diskusi antara Ikwam Mudipat dengan Ikwam Mumtas. Hal ini menjadi bukti keseriusan semua kalangan ingin terlibat untuk melakukan perubahan terhadap SD Mumtas kedepannya.
Ustadz Edy Susanto MPd, Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya berpesan bahwasanya SD Mudipat bisa menjadi seperti sekarang tidak luput dari usaha dan sinergi kepala sekolah, para guru, karyawan, bahkan melibatkan Ikatan Wali Murid (Ikwam) Mudipat. Semua berusaha melakukan perubahan dan inovasi setiap harinya guna membentuk Mudipat seperti sekarang. Menurutnya untuk membuat suatu perubahan semua orang yang terlibat harus meninggalkan “zona nyaman”.
“Mudipat menjadi seperti sekarang itu tidak instan, semua step by step dan istiqomah dan perlu dipantau semuanya setiap harinya. Guna meningkatkan value suatu sekolah maka perlu dilakukannya pelayanan yang out of the box, berikan pelayanan yang tidak terpikirkan oleh orang lain, perhatian hal kecil pada setiap pelayanan itu juga sangat berarti bagi wali murid,” terang pria asli Nganjuk itu. (Eka Nur Wahyu/Rifda Aisyah Robbania/Mul)
