MUDIPAT.CO – Surat Al Maidah ayat 41-42 dikupas pada kajian tafsir oleh Ustadz Dr, M. Sholihin, S.Ag. MPSDM, Jumat (18/8/2023). Kedua ayat ini menjelaskan tentang kebiasaan orang Yahudi yang suka berbohong dan suka mendengar berita bohong dari orang lain.
“Mereka berkata kami telah beriman, padahal kenyataanya belum beriman. Ini bohong namanya,” ujar Ustadz Sholihin.
Ia menegaskan manusia harus mengembalikan semua masalah pada Allah. Mengapa? Sebab semua yang terjadi pada manusia datangnya dari Allah, maka tugas manusia adalah berusaha. Mengubah masalah menjadi peluang. Karena dalam setiap masalah ada hikmah atau pelajaran bagi manusia.
Ia juga memberi tips bagaimana mengubah masalah menjadi peluang. Rumusnya adalah N + T = S. N adalah niat. Niatkan masalah tersebut menjadi peluang atau tidak. Manusia itu harus optimis, semua masalah pasti ada jalan keluar. T adalah tandang gawe atau kerja keras. Manusia harus ikhtiar. Selalu berusaha untuk mencari jalan keluar dari tiap masalah yang dihadapi. Sedangkan S adalah sukses. “Siapa yang berusaha pasti akan meraih kesuksesan,” tegasnya.
Oleh karena itu, menurutnya jika manusia mendapat masalah atau kesedihan tidak boleh berlarut-larut. Ia pun memberi beberapa contoh doa yang dibaca oleh beberapa Nabi saat tertimpa masalah atau kesedihan. Seperti doa Nabi Musa ketika menghadapi Fir’aun, robbishrahli sadri, wayassirli amri, wahlul ‘uqdatam millisani, yafqahu qauli.
Doa Nabi Addam ketika dikeluarkan dari surga dan dipisahkan dengan istrinya, robbana dholamna anfusana wa illam taghfirlana watarhamna lanakuunanna minal khosirin. Doa Nabi Yunus ketika dimakan ikan paus, Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin.
Doa yang Rasulullah ajarkan pada salah satu sahabat yang sedang sedih, Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazan wa a’udzubika minal ajzi wal kasal.
“Nah, mereka yang para Nabi saja ketika diuji dengan kesedihan dan masalah tidak pernah putus berdoa pada Allah. Apalagi kita yang manusia biasa. Alangkah sombongnya jika kita tidak berdoa dan mengembalikan semua masalah pada Allah,” ucapnya. (Muhimmatul Azizah)