MUDIPAT.CO-SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya mengadakan Rapat Kerja (Raker) Keputrian Tahun Ajaran 2023/2024 di Aula Din Syamsuddin, Kamis (3/8/2023).
Rapat dihadiri Kepala Sekolah ustadz Edy Susanto dan para ustadzah Mudipat. Ustadzah Luluk menjadi Ketua Keputrian dan ustadzah Elfrin sebagai Sekretaris.
Dalam rapat itu ustadz Edy menyampaikan pesan agar kegiatan Keputrian ini sebagai sarana untuk membentuk karakter siswi menjadi lebih kreatif dan berjiwa wirausaha.
“Tujuan kegiatan Keputrian merupakan misi dakwah Muhammadiyah untuk anak-anak. Misi dakwah yang dimaksud adalah Amar Makruf Nahi Mungkar yaitu perintah menegakkan yang benar dan melarang yang salah, Fastabiqul Khairat yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan,” terangnya.
Ustadz Edy menegaskan kegiatan Keputrian ini untuk meningkatkan softskill dan hardskill.
Ustadz Edy menjelaskan softskill yang dimaksud disini juga termasuk kedalam kebersihan setelah kegiatan dan kesiapan dalam melaksanakan kegiatan. Sebelum kegiatan siswi harus diberi apersepsi atau gambaran mengenai kegiatan apa saja yang mereka lakukan, sehingga siswi bisa mempersiapkan hal-hal yang mereka perlukan.
“Kegiatan Keputrian itu harus disiapkan betul-betul untuk meningkatkan softskill anak, karena ini merupakan bagian dari kegiatan pendidikan karakter. Jadi harus dirancang sebaik mungkin dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh,” tandasnya.
Selain meningkatkan softskill, ustadz Edy melanjutkan, kegiatan Keputrian juga diharapkan untuk meningkatkan hardskill. Berbagai macam kegiatan dalam keputrian seperti, kreativitas, mengaji, memasak, kedisiplinan sampai pameran membuat anak mempunyai wadah untuk bisa menguasai bidang-bidang tersebut.
Dia mengatakan masalah hasil itu adalah proses, tapi bagaimana kegiatan Keputrian ini bisa berdampak posistif kepada anak-anak.
“Harapannya setelah mengikuti kegiatan Keputrian, anak lebih suka mengaji, sudah bisa menjaga jarak antara laki-laki dan perempuan, lebih santun dalam hal bertutur kata dan hal-hal positif lainnya,” katanya berharap.
Dia berpesan kepada Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) untuk selalu bersungguh-sungguh dalam mengajarkan materi Keputrian.
“Mendidik satu perempuan seperti mendidik satu generasi, sehingga saya berharap sekali untuk selalu bertanggungjawab pada apa yang sudah diamanahkan kepada panjenengan,” tegasnya. (Kurniawati Laela/Aji)