MUDIPAT.CO – “Siksa Allah itu pasti.” Demikian kalimat pembuka yang disampaikan oleh Dr. K.H. Muhammad Sholihin, S.Ag, MPSDM pada kajian tafsir sebelum mengupas Surat Al Maidah ayat 36-37, Jumat (26/5/2023).
Kajian ini seperti biasanya diikuti guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya, yang bertempat di Masjid KH. Ahmad Dahlan. Ustadz Sholihin, panggilan akrabnya melanjutkan membacakan terjemahan ayat 36,
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, seandainya mereka memiliki segala apa yang ada di bumi dan ditambah dengan sebanyak itu (lagi) untuk menebus diri mereka dari azab pada hari Kiamat, niscaya semua (tebusan) itu tidak akan diterima dari mereka. Mereka (tetap) mendapat azab yang pedih.”
“Allah pasti akan memberi siksaan pada orang-orang kafir di hari kiamat. Sebaliknya, Allah pasti akan memberi pertolongan pada orang-orang beriman,” ujarnya.Ia pun menjabarkan jika manusia mengalami kesulitan di dunia, misalnya tidak punya uang.
Orang tersebut masih bisa berhutang atau meminjam pada orang lain. Tapi jika kesulitan di akhirat tidak ada seorangpun yang bisa menolong, kecuali amal perbuatanya masing-masing.“Karena itu beriman tidak boleh ragu-ragu, beriman itu harus yakin. Yakin bahwa Allah pasti akan memberi pertolongan,” dèga enga
.Selanjutnya, ia pun menjelaskan jika sedikit saja manusia pernah melakukan dosa, pasti mereka akan ngincipi masuk neraka. Menurutnya, salah satu sebab manusia bisa masuk neraka karena makanan. “Satu tetes atau sebutir nasi saja yang masuk ke tubuh kita, di mana itu bukan hak kita, maka sudah pasti akan masuk neraka,” ujarnya.
Ia pun menganjurkan agar sebelum makan membaca berdoa. Yaitu, Allahumma barik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannar. Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.”
Sejatinya, menurut Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini puasa Ramadhan yang kita lakukan selama satu bulan pun bertujuan untuk mengendalikan nafsu makan. Sebab, nafsu makan adalah nafsu yang paling besar dari manusia. (Muhimmatul Azizah)