MUDIPAT.CO – Terlihat di antara siswa-siswi SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya sepuluh anak dengan seragam berbeda. Mereka adalah student exchange dari SD Muhammadiyah 1 Purbalingga (Musabangga). Sejak Ahad (26/2/2023) lalu mereka hadir didampingi 3 guru karyawannya yang turut magang di Mudipat.
Siswa Musabangga mendapat pengalaman dan keluarga baru di Mudipat. Pasalnya mereka dipertemukan dengan keluarga asuh (host fam) dari wali murid Mudipat. Host fam tersebut antara lain adalah keluarga Alfatih (V-A), Khansa Nayla (V-A), Daniswara (V-D), dan Aimar Ghibran (V-A).
Host fam menyambut siswa Musabangga untuk tinggal di rumah mereka layaknya anak sendiri. Selama sepekan mereka tidur, makan, bermain, dan belajar layaknya siswa Mudipat. Di kelas pun mereka mendapat perlakuan yang sama dari ustadz-ustadzah. Berkegiatan dan bertukar pengalaman bersama siswa kelas V Mudipat.
Zea Haqqi Zafirah, siswi kelas V Sadewa Musabangga mengaku sennag belajar di kelas V-G CIP. Meski sebagian mata pelajaran berbahasa Inggris, Zea mengaku tidak kesulitan. “Aku dibantu teman-teman mengartikan pelajarannya. Baru aku bisa ngerjakan. Enak pokoknya. Teman-teman baruku baik-baik,” ungkapnya.
Lain dengan Harjuna Duta, siswa kelas V Nakula ini tertarik dengan kegiatan istirahat di Mudipat. “Saat istirahat saya diajak teman-teman main bola. Seru banget jadi kenal banyak teman,” kisahnya.
Sedangkan 3 guru karyawan yang turut magang di Mudipat adalah Ustadz Tedi kepala sekolah Musabangga, Ustadzah Naili guru kelas, dan Ustadzah Nova staf tata usaha. Mereka berbaur dengan guru karyawan Mudipat guna belajar ilmu baru dalam rangka pengembangan sekolah di Purbalingga.
“Saya harus cari ilmu sebanyak-banyaknya di sini. Saya juga sudah berkonsultasi pada Ustadz Sholihin terkait Musabangga. Alhamdulillah langsung dapat solusi dari beliau,” jelas Ustadz Tedi pada Kepala Urusan Kehumasan Ustadz Farid Firmansyah, S.Psi. Ia pun berharap bahwa suatu hari nanti Musabangga akan sebaik Mudipat. Maka kehadiran Musabangga di Mudipat juga dengan tujuan menjadi sekolah binaan Mudipat. “Mudipat ini sekolah rujukan kami. Maka arahan dari pimpinan Mudipat sangat berarti buat kami,” aku ayah muda ini satu anak ini.

Ustadzah Aliyatuz Zakiyah, M.Si. dalam penutupan acara student exchange Sabtu (4/3/2023) pagi ini pun berharap semoga pengalaman di Mudipat menjadi pelajaran hidup yang berkesan bagi mereka. “Ambil baiknya dan jangan diambil buruknya dari Mudipat. Semoga kalian mendapat ilmu bermanfaat dari seminggu belajar di sini,” ucapnya.
Sepuluh siswa dan 3 guru karyawan rombongan Musabangga pun meninggalkan Mudipat pagi itu. Sebelum menuju stasiun Gubeng, mereka berkesempatan foto bersama di halaman Mudipat. “Semoga suatu hari bisa ke sini lagi,” ucap salah satu dari mereka. (Erfin)