MUDIPAT.CO – “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim). Demikian terjemahan dari kitab hadist Arbai’n An Nawawiyah yang ke-5. Dihadapan guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat), Ustadz Drs. H. Ahmad Barir, M.Si.,menjabarkan bahwa hadits arbain kelima ini berbicara masalah bid’ah, Jumat (20/1/2023).
Menurut Ustadz Barir masalah ini penting untuk kita ketahui karena betapa banyak orang mengamalkan agama dengan tidak menggunakan pijakan dalil sehingga amalannya tertolak. Ia pun melanjutkan hadits ini menekankan setiap hal di dunia ini memiliki aturan dan tertulis dalam Alquran dan Hadits shahih.
“Agama Islam sudah sangat sempurna, sehingga tidak perlu ditambah ataupun dikurangi. Sehingga Allah melarang umatnya untuk melakukan amalan baru yang bukan merupakan ajaran Islam,”tegasnya.
Menurutnya melakukan ibadah atau amalan itu yang jelas-jelas saja. Bila tidak ada tuntunan dalam Alquran juga tidak ada contohnya dari rasulullah ya jangan dikerjakan, sebab amalan tersebut pasti ditolak dan tidak diterima di sisi Allah.
Ustadz Barir pun menyampaikan kunci dalam beribadah ada dua, yaitu ikhlas dan mengikuti rasul. “Tidak semua ibadah, yang menurut pandangan manusia itu baik boleh dilakukan. Berbuat baik meski diniati dengan niat ikhlas tapi jika tidak ada dasar, maka termasuk amalan syaitan,” ujarnya.
Tak lupa ia mengajak para hadirin untuk selalu mengajari anak didik melakukan ibadah dengan dasar yang benar, dari hadist shahih, dan Qur’an.” Mudah-mudahan anak didik, baik yang masih belajar disini maupun yang sudah lulus selalu istiqamah dengan apa yang kita ajarkan. InsyaAllah menjadi amal shalih yang pahanlanya tiada putus,” harapnya. (Muhimmatul Azizah)