MUDIPAT.CO-SD Muhammadiyah 4 Surabaya atau Mudipat mempunyai cara unik dalam mengenalkan makanan khas Surabaya pada peserta didik khususnya siswa kelas IV. Pada Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) siswa kelas IV membuka stan-stan hasil produk buatan mereka di lapangan olahraga gedung belajar, Senin (12/12/2022).
Kegiatan Gelar Karya P5 ini mengambil tema Makanan Khas Surabaya. Sesuai temanya semua stan menampilkan makanan khas Surabaya seperti rawon, rujak cingur, lontong balap, lontong mie, lontong kupang, tahu tek, tahu telur, nasi pecel, soto, semanggi, dan aneka minuman tradisional seperti sinom, kunyit asem, temulawak, sari kedelai, dan lain-lain.
Kepala SD Mudipat Edy Susanto dalam sambutannya mengatakan kegiatan Gelar Karya P5 ini untuk mengajarkan filantropis sejak dini, melatih berwirausaha sekaligus implementasi P5 dan mengenalkan makanan khas Surabaya.
“Ini adalah bentuk nyata antara pembelajaran di kelas dengan praktik. Kegiatan ini sangat berguna untuk siswa. Anak-anak bisa membantu orang tua di rumah,” katanya.
Dia menambahkan semula siswa tidak berani pegang pisau, tidak mau ke dapur, dengan kegiatan ini Insya Allah bisa menginspirasi anak-anak mau membantu orang tua dan ini bentuk birrul walidain.
“Makanan di kegiatan ini dijual dengan harga sepuluh ribu rupiah. Minuman lima ribu rupiah. Hasil penjualan ini akan didonasikan ke korban gempa bumi Cianjur melalui Lazismu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya
“Bukan hanya berwirausaha melalui stan-stan jualan tapi kami juga membangun sifat-sifat menghargai makanan khususnya makanan tradisional khas Surabaya. Ada hikmah dibalik makanan yang tersaji yaitu tentang kejujuran, keringat, kerja keras, penyelamatan pangan, ekonomi, budaya, dan sebagainya,” terangnya.
Setelah sambutan, kegiatan dibuka oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Kota Surabaya Achmad Zaini.
“Saya terharu dan bangga pada kegiatan ini. Bangga karena generasi muda mau melestarikan budaya khususnya makanan tradisional di tengah gencarnya serbuan makanan modern. Terharu karena hasil penjualan didonasikan untuk saudara-saudara kita yang terkena musibah gempa bumi di Cianjur. Menanamkan filantropis sejak dini itu luar biasa,” katanya.
“Dengan mengucap bismillaahirrahmaanirrahiim acara ini secara resmi saya buka, semoga berkah dan bermanfaat,” ucapnya saat meresmikan kegiatan.
Setelah kegiatan diresmikan, stan-stan pameran langsung diserbu siswa-siswi yang sudah menunggu untuk membeli makanan dan minuman dengan harga murah. (Anang)
