Tuesday, December 10, 2024
spot_imgspot_img
HomeBINA AKHLAK ANANDABijak Bersosial Media dan Gemar Berbuat Baik Jadi Nutrisi Sore PIK

Bijak Bersosial Media dan Gemar Berbuat Baik Jadi Nutrisi Sore PIK

MUDIPAT.CO – Pemateri perdana Pemantapan Iman dan Keislaman (PIK) kelas 3 dan 4 putra SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) Ustadz Munarto dan Ustadz Sulthon memberi nutrsisi bergizi bagi peserta di Masjid ADEC lantai 6, Sabtu (12/11/2022).

Materi pertama disampaikan Ustadz Munarto. Disampaikan, bahwa siswa Mudipat wajib bijak dalam bersosial media. Dia lantas menyampaikan siswa Mudipat dalam bersosmed harus menjunjung tinggi etika dalam ucapan di sosmed, selektif dalam menyebarkan info, dan tidak menyebarkan rahasia pribadi ke ranah public.

“Kalian juga harus bijak dalam mengatur waktu online dan jangan lupakan hak cipta, dan Hati-hati menyebarkan data pribadi,” tutur Guru Kelas 6 itu.

Ustadz Narto, sapaan karibnya, juga memberikan trik menggunakan gawai agar tidak membahayakan diri sendiri. Yakni, membatasi waktu menatap layar, maksimal pemakaian 2 jam per hari. Kedua, beri istirahat dan jeda saat bermain gawai. Ketiga, jangan membawa gadget saat tidur.

“Terakhir, perbanyak aktivitas seperti main bersama teman, membaca buku, atau liburan dengan keluarga,” terangnya.

Sementara itu Ustadz Sulthon menyampaikan agar siswa memiliki kegemaran baik sehari-hari. menurutnya akhlak mulia yang dicontohkan Rasulullah Muhamamd SAW mengandung 5 manfaat.

“Pertama memperbanyak pahala, kedua, menghapus dosa, ketiga, menyembuhkan penyakit, keempat menghindarkan dari musibah, dan kelima memudahkan jalan ke surga.” terang Guru kelas 5 itu.

Dia mengatakan, anak Mudipat wajib sering mengajak teman untuk berbuat baik. Karena dengan mengajak teman berbuat baik akan mendapatkan kebaikan yang sama. Ustadz Sulthon lantas mengutip Al-Quran Surat Al-Isra’ ayat 7. Bahwa yang berbuat baik berarti berbuat baik untuk diri sendiri. Tapi bila berbuat jahat kejahatan akan kembali kepada si pembuat.

“Membiasakan baik perlu dipupuk sejak dini. Namun kebiasaan baik tidak mesti mendapatkan balasan baik. Tapi kita sudah dicatat oleh Allah telah melakukan kebaikan,” terang Guru Berprestasi ME-Awards 2022 itu. (zidan/mul)

RELATED ARTICLES

Most Popular