MUDIPAT.CO – Peran Muhammadiyah dalam penanganan pandemi covid-19 sungguh sangat luar biasa. Ini adalah kerja cerdas, kerja keras dari semua elemen Muhammadiyah, mulai Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, Pimpinan Ranting sampai AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) terlibat.
Demikian disampaikan Ustadz Fert Yudi Antonis, Ketua Satgas MCCC (Muhammadiyah Covid Command Center) PWPM (Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah) Jawa Timur dalam Webinar Covid-19 bertajuk Merdeka di Masa Pandemi Bersama 1000 Guru & TK Se-Surabaya pada Sabtu (14/08/2021).
Acara itu diselenggarakan RCCE MPKU PP Muhammadiyah Korda Surabaya kerjasama dengan Majelis Dikdasmen PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) dan PDA (Pimpinan Daerah Aisiyah) Kota Surabaya.
Reni Astuti, anggota DPRD Kota Surabaya juga menjadi narasumber pada acara webinar itu. Opening Ceremony disampaikan Ridwan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Surabaya.
Ustadz Fery menerangkan Bulan Juli yang lalu adalah bulan kelabu. Saat itu kasus covid-19 meningkat drastis, tingkat kematian meningkat, rumah sakit penuh, hampir setiap hari terdengar suara sirine ambulance di jalan lalu lalang.
Berkaca dari kejadian itu, lanjut Ustadz Fery, kita jangan bosan untuk tetap menjalankan prokes 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
“Kalau di Muhammadiyah ditambah ikut vaksinasi dan tingkatkan ibadah. Untuk warga Muhammadiyah cukup 2 M yaitu Manut Muhammadiyah. Apa yang telah diinstruksikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah adalah untuk menyelamatkan jiwa, menyelamatkan generasi, maka MCCC tiada hari tanpa mengedukasi, tiada hari tanpa mensosialisasi,” tuturnya.
Ustadz Fery menyambut baik apa yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya dengan menggencarkan kegiatan vaksinasi. “Serbuan vaksin yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya sangat luar biasa. Ini salah satu ikhtiar agar pandemi covid-19 segera teratasi,” katanya.
“Bapak-Ibu guru dan tenaga kependidikan di Surabaya sudah difasilitasi Pemerintah Kota Surabaya untuk vaksinasi. Saya yakin guru-guru dan tenaga kependidikan khususnya di sekolah Muhammadiyah banyak yang sudah divaksin, yang belum, monggo segera ikut vaksin, jangan percaya hoax-hoax di luar sana tentang vaksin,” katanya.
“Bapak-Ibu yang sudah divaksin, setelah vaksin ada sebagian yang merasa demam, sakit kepala, mual, lapar, mengantuk, dan tidak enak badan. Itu adalah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Apa yang dirasakan itu hal yang wajar, biasanya bersifat sementara dan ringan, hilang sendiri tanpa pengobatan,” terangnya.
“Setelah divaksin, bapak-ibu menerima surat keterangan sudah divaksin dari petugas kesehatan. Surat itu juga bisa diunduh di aplikasi Peduli Lindungi. Surat itu juga saat ini dipakai persyaratan untuk masuk mall,” katanya.
Terakhir, Ustadz Fery berpesan untuk orang yang belum divaksin. “Untuk orang yang belum divaksin atau takut divaksin, monggo segera divaksin karena sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum hingga mereka mau merubah dirinya sendiri,” pesannya. (Anang).