MUDIPAT.CO- SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) naik level dari ISO 9001:2015 ke ISO 21001:2018. Up grade ke ISO 21001:2018 butuh kerja keras dan kesungguhan dalam menjaga sistem manajemen mutu organisasi pendidikan. Alhasil, SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya dinyatakan layak dan dianugerahi sertifikat ISO 21001:2018.
Kepala Mudipat M. Syaikhul Islam MHI mengatakan, sertifikat itu diberikan Global Group dan GCI International, setelah Pimpinan PT Global Sertification Indonesia Dr H Titis Arganto Aryoseno MM beserta timnya melakukan Audit Mutu Eksternal (AME) yang ketat di Mudipat.
“Alhamdulillah, SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya dianugerahi sertifikat ISO 21001:2018. Pada momentum yang baik tersebut, Mudipat juga dinyatakan sebagai Sekolah Dasar pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi ISO khusus pada bidang pendidikan ini dengan nomor registrasi: 182D0945.” Terang Syaikhul, usai menerima sertifikat dari Manajemen Representatif ISO dan Ketua Litbang Mudipat Dr H Mulyana SPd MPsi, Rabu (12/1/2021).
Sebagai informasi ISO 21001 ini sebagai standar ISO khusus di bidang pendidikan yang akan diterapkan Mudipat. Mudipat sudah tersertifikasi ISO sejak 2008 mulai dari ISO 9001:2001, 9001:2008, 9001:2015, dan sekarang mudipat mengejar ISO 21001:2018. Secara sistem manajemen mutu, Mudipat berupaya mengupgrade level ke ISO 21001:2018 dengan mengawali Awereness Training ISO 21001:2018 di Swiss Belinn Manyar Surabaya, Sabtu-Ahad (7-8/9/2019). Kemudian dilanjutkan dengan Audit Mutu Eksternal (AME) pada 9 Oktober 2019.
“Mudipat selalu ingin sepenuh hati menjaga mutu pelayanan pendidikan. Hal itu sebagai penetrasi kebijakan sekolah yang berbudaya mutu. Dengan menerapkan ISO ini kami berharap dapat terus menjaga mutu layanan dan produk untuk kepercayaan stakeholders,” ujar Syaikhul.
Audit sendiri pada Oktober 2019 dimulai sejak pukul 08.00 hingga 15.00. Ada 10 unit kerja yang diaudit oleh Global Certification Limited lembaga sertifikasi ISO yang berpusat di Inggris itu. Yaitu top manajemen dan manajemen representatif, kurikulum, Al Islam dan kemuhammadiyahan, kesiswaan, sumber daya insani, humas, sarana prasarana, tata usaha, dan keuangan.
“Audit ISO cukup rumit, ketat, dan jlimet. Semua bidang harus memiliki prosedur kerja secara tertulis, terukur, dan ada dokumen pertanggungjawaban yang jelas. Saya pikir terasa berat kalau sekolah yang diaudit tidak siap dokumen. Tetapi sekolah kita sudah memiliki prosedur kerja yang terdokumentasi dengan baik. Saya berharap semua unit bisa memenuhi kebutuhan informasi terdokumentasi,” tutur pria asli Bojonegoro itu.
Wakil Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jatim itu menjelaskan, “Setelah diaudit, lalu kita menerima laporan resmi dari Global Certification tentang aspek-aspek mana yang perlu pembenahan, kemudian akan dilakukan audit lanjutan hingga pungkas. Dan Alhamdulillah kini sudah rampung dan kami sudah disertifikasi ISO 21001:2018. Alhamdulillah,” ujarnya. (mul)