MUDIPAT.CO – Kontingen OlympicAD dari Tim Robotika SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) selepas makan malam bergegas ke Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Sabtu (26/10/2019). Tepatnya di lantai empat gedung Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (FIKK) UNIMUS.
Agenda utama di FIKK UNIMUS itu adalah uji robot dari panitia, tes track atau lapangan tempat lomba robot, latihan, dan karantina robot. Lomba bidang robot diikuti 170 robot untuk kategori Maze Solving dan Line Tracer dari level SD/MI dikarantina di gedung ruangan tersebut.
Pengujian dan karantina robot berlangsung sejak pukul 18.30 hingga pukul 21.30. Setiap peserta memiliki kesempatan 10 menit menguji robotnya. 7 menit untuk tes track dan 3 menit untuk simulasi tes lomba.
Pembina Robotika Mudipat Endik Setyawan SSi mengatakan ada plus dan minusnya sistem baru lomba robot yang diterapkan panitia OlympicAD. Semua pihak diharap maklum.
“Pertama, plusnya atau positifnya anak-anak bisa langsung istirahat setelah mengarantina robotnya. Karena selama ini anak-anak pasti umek di hotel memrogram robotnya sampai larut malam bahkan sampai subuh. Jadi istirahatnya tidak ada kalau robot tidak dikarantina.” ujar guru kelas VI itu.
Namun minusnya atau negatifnya, lanjut Endik, adalah lomba kali ini tidak memberi ruang pembelajaran bagi peserta. Artinya robot yang dikarantina itu sebelum dikarantina dipastikan diprogram terlebih dulu oleh pelatihnya. Sehingga pada pagi harinya saat lomba anak-anak hanya memencet tombol on, lalu robot menang atau kalah.
“Itu yang tidak bagus menurut saya. Kemandirian anak-anak memrogram tidak muncul di sini, anak-anak nggak ada ruang kreatif untuk mempersiapkan robotnya sendiri,” sesal Endik.
Sebagai informasi Mudipat mengikutkan 20 peserta untuk lomba robotika OlympicAD kali ini. Rinciannya 6 siswa mengikuti kategori Line Tracer dan 14 siswa mengikuti Maze Solving. (mul)
