MUDIPAT.CO – “Adik-adik, perkenalkan. Abang ini sangat bangga saat SD dulu pernah dikasih nilai nol dari Bu Homsiah,” ungkap Alfian Adam Naafi’u SH lantas tersenyum
Itu diucapkan Adam–sapaan akrabnya–mengawali pidato motivasinya di hadapan 278 siswa Wisuda Purna Siswa LV SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) Tahun Pelajaran 2018/2019 di Graha YKP Surabaya, Sabtu (22/6/2019).
Namun kebanggaan bukan pada angka nol semata. Melainkan setelah dapat nol Adam lantas bergairah meningkatkan belajarnya.
“Bu Homsiah kan ngajar Bahasa Arab. Jadi Abang semangat belajar dan Bu Homsiah telaten mengajari saja. Alhamdulillah nilainya tetap nol,” Kelakarnya.
Alumnus Unair itu melanjutkan kisahnya. Buah kerja keras sangat manis. Dia makin gemilang di banyak pelajaran. Termasuk dia berterimakasih pada Bapak Edy Susanto yang mengajari musik.
“Saya beruntung pernah di Mudipat. Suasananya sangat mendukung untuk belajar dengan baik. Guru-gurunya baik-baik. Kalian juga harus begitu harus semangat. Nanyak guru nanyak temen klo emang nggak paham pelajaran. Nggak apa-apa, terangnya.
Lebih lanjut mahasiswa pascasarjana Unair itu memotivasi adik-adiknya agar enjoy belajar dan tak tinggi hati.
“Pahami kemapuan kalian masing-masing dan tak perlu menonjolkan diri. Ibarat tembok kalian harus bersinergi. Semen pasir besi bata sesuai proporsinya biar kokoh,” motivasinya.
Di akhir pidatonya, Adam mengatakan intinya sukses itu adalah bahagia. Bahagia menjalankan kehidupan sehari-hari dengan terus bermanfaat.
“Saya bahagia dulu ke sekolah hanya main bola dan main musik. Tapi yang utama tentu belajar bersama guru-guru yang lembut hati,” pungkas kelahiran Surabaya 14 November 1994 itu. (mul)
