MUDIPAT.CO – Intinya seseorang beragama Islam menurut Dr H Muhammad Sholihin SAg MPSDM adalah berahkhlaq mulia. Seseorang yang mengaku beragama tapi tak berakhlaqul karimah berarti ia sejatinya tak beragama.
Demikian pesan yang disampaikan Dr Sholihin pada tausiyah I’tikaf Ramadhan 1440 H di Masjid KH Ahmad Dahlan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat), Sabtu (1/6/2019) waktu subuh. Tausiyah yang diikuti guru dan karyawan Mudipat ini menandakan diakhirnya acara i’tikaf.
Menurut Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim itu, Allah SWT mensyariatkan agama Islam dengan lima maksud.
“Yaitu untuk melindungi agama Islam itu sendiri, untuk melindungi jiwa manusia, melindungi akal manusia, melindungi keturunan manusia, dan melindungi harta benda manusia,” jelasnya.
Secara terperinci, Mantan Kepala SD Mudipat itu menjelaskan bahwa dalam beragama ada tiga pilar penting yang harus dijiwai dan diamalkan. Yakni: tauhid, ibadah, dan akhlak.
“Tauhid itu ada tiga aspek. Uluhiyah, laa ilaha illallah; rububiyah, hanya menjadikan Allah satu-satunya pelindung bagi kita; asma’ wa syifa, kita mengakui bahwa Allah mempunyai nama-nama baik yakni asmaul husna dan kita wajib meyakini bahwa Allah mempunyai sifat-sifat wajib,” tegas Sholihin.
Sedangkan ibadah, hakikatnya ada tiga aspek. Yaitu untuk tazkiyatun nafsi atau untuk membersihkan jiwa manusia, taqorrub ilallah atau mendekatkan diri kepada Allah, dan doa.
“Doa itu adalah bagian terpenting dalam ibadah. Harus sungguh-sungguh memohon kepada Allah dalam doa kita,” terang doktor jebolan Unair itu.
Dipaparkan pula mengenai akhlaq memiliki lima ciri. Yaitu, orang berakhlaq senantiasa malu kepada Allah dan sesama manusia. Jika berjalan di muka bumi dalam keburukan.
“Kemudian, orang berakhlak baik itu ialah dia dermawan dan tidak suka meminta-minta. Ciri lainnya adalah orang berakhlaq itu sabar dan tidak suka ngamukan,” katanya.
Terakhir, ciri orang berakhlaq mulia adalah dia suka memaafkan kesalahan orang lain dan tidak suka dendam. Apabila bersalah maka lebih dulu meminta maaf.
“Kita setiap tahun harus ada perubahan, baik tauhid, ibadah, dan akhlak. Itulah inti beragama. (etik/suwaiby/mul)