MUDIPAT.CO – Indonesia sekarang ini memasuki era krisis kejujuran. Kejujuran bagai barang langka, sukar didapatkan. Sebab, sekarang ucap dan perilaku sudah tidak terjaga dari hal-hal yang manipulatif.
Demikian diungkapkan Ustadz Drs H Ibrahim Bararay pada tausiyah I’tikaf Ramadhan 1440 H di Masjid KH Ahmad Dahlan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat), Jum’at (31/5/2019) malam. Acara itu diikuti seluruh guru dan karyawan Mudipat, berlangsung sejak shalat Isya’ hingga Subuh.
“Maka kader-kader persyarikatan Muhammadiyah ini wajib terjaga hati dan pikirannya dalam menunaikan tugas dan amanah serta tujuan Muhammadiyah. Hanya di umat Islam harapan kejujuran itu,” terang Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya itu.
Dalam kesempatan itu pula, Ustadz Ibrahim mengajak agar umat Islam memelihara kualitas diri. Tujuannya agar puasa kali ini menjadi puasa paripurna yang sesuai Al Qur’an Surat Al Baqarah surat 183.
“Yaitu benar-benar menjadi ummat yang muttaqin,” katanya.
Selain itu, Ustadz kelahiran Ende NTT itu mengajak umat agar memaknai ajaran Islam secara Kaffah. Menurutnya bila beriman dan bertaqwa secara kaffah, maka keihklasan menjadi alas dasarnya.
“Sehingga tidak perlu lagi CCTV (kamera pengintai). Karena dua malaikat selalu bersama kita,” kelakarnya.
Ustadz Ibrahim melanjutkan, pentingnya menjaga kualitas berpuasa dan ibadah-ibadah selama Ramadhan. Dia mengajak agar Muhammadiyah dan umat Islam terjaga dari hal-hal yang merusak hati, baik merusak individu maupun merusak masyarakat.
“Kini jumlah umat Islam di Indonesia 87,1 %, kita telah dikepung dari semua level dan aspek. Politik hari ini di masyarakat kota telah terbukti menerapkan politik serba uang. Rusaklah negera kalau begini,” sesalnya. (suwaiby/mul)