MUDIPAT.CO – Sesi Motivasi pada Baitul Arqom guru dan karyawan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Surabaya di hari kedua, Kamis (30/5/2019) di Agro Mulia Prigen, dapat digambarkan dengan dua kata. Yaitu keren banget!
Sebab yang mengisi materi ini adalah motivator sekaligus pakar pendidikan dari Yoyakarta. Yaitu RUA Zainal Fanani MM Pr NLP yang sudah kesohor. Wawasannya sungguh luas dan ilmunya disampaikan dengan nyaman dan tidak menggurui melainkan menginsipasi.
Selain itu, sepanjang menyampaikan materi, pria kelahiran Semarang itu membawakan dengan semangat dan lucu. Juga berhasil menyentuh hati peserta. Sehingga peserta diaduk-aduk perasaannya. Ya disemangati juga dipuji. Yang tak kalah menariknya adalah pemateri piawai memainakan perasaan peserta. Peserta dibikin bangga, sedih, nangis, ketawa, dan bahkan dalam waktu bersamaan peserta bisa menitikan airmata lalu tertawa.
Motivator dari Yogyakarta itu mengawali motivasinya dengan melontarkan pertanyaan realitas. Yaitu, sebagai pendidik akan dijadikan apa murid-muridnya kelak? Pertanyaan tersebut harus dijiwai dan dijawab oleh seorang yang memiliki jiwa pendidikan sejati.
“Maka yang muncul di benak mestinya, akan aku siapkan anak didik kita menjadi manusia seperti apa kelak! Nah, jawaban yang muncul akan menunjukkan jati diri kita. Apakah kita punya visi dan kepedulian pada masa depan atau tidak,” ujarnya.
Lalu suami Eri Nur Widyastuti itu memutarkan video anak empat tahun berbakat menari. Kemudian memutar video anak hafidz Qur’an. Lantas Zainal meleparkan pertanyaan. Kenapa anak-anak tadi bisa?
“Jawabannya karena berlatih dan dilatih. Di situlah tugas penjenengan sebagai guru,” katanya.
Ditegaskan bahwa, seseorang harus tahu visi, misi, dan tujuan hidupnya sendiri. Jadinya buruh, pekerja, pedagang ilmu, profesional, atau pejuang (mujahid).
“Jawab sendiri dalam hati Anda. Karena tidak ada gunanya menjawab dengan suara keras sedangkan hati menjawab lain. Allah akan membalas perjuangan Anda sesuai tujuan hidup Anda,” jelasnya.
Zainal menambahkan, bahwa sejatinya orang bahagia itu adalah yang bangga dengan perjuangan proses dalam hidupnya.
“Bukan yang menikmati hasil atau yang sudah merasa cukup dengan keadaannya,” ucapnya.
Selain itu, dia mengungkap tiga level kehidupan manusia yang diteliti Dr Martin Seligman dari University of Pennsylvania. Katanya, level pertama ditempati pleasant life (hidup enak, senang), kedua good life (Hidup yang baik, bahagia), dan ketiga, meaningful Life (hidup yang bermakna).
“Levelnya tertinggi adalah meaningful Life. Tak cukup kita hanya hidup enak, senang, hidup baik, bahagia mulia. Mestinya kita jadi Begawan. Yaitu hidup yang bermakna,” jelas pemilik ulang tahun 14 Oktober itu.
Seabreg materi disampaikan ayah dua anak itu dengan amat baik. Dalam materinya juga diselingi suguhan video inspiratif yang menyentuh. Seperti kisah Bu Guru Muslimah dan Andrea Hirata, juga disinggung kisah Andy F. Noya dan Bu Guru Anna. Serta tanyangan-tanyan lain yang menguras airmata peserta.
Terima kasih ilmunya, Ustadz Zainal. Semoga barokah. Sampai jumpa di kesempatan lain. (mul)