MUDIPAT.CO – Salah satu materi dalam Restorasi Ibadah dan Akhlak Anak Shalih (RIAS) kelas IV SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) adalah tata cara berwudhu. Materi tersebut langsung dipraktikkan oleh siswa dengan pengawasan para guru pendamping, Jumat (25/01/2019) sore.
Ketua Panitia RIAS Ustad Mujahied Faried Abduh SHI mengatakan, para siswa harus beres urusan berwudhu sebelum shalat. Sebab sarat sahnya shalat sangat bergantung dari kesempurnaan wudhunya.
“Kami ingin anak-anak tak hanya mengerti, tapi harus menjiwai. Mereka memang hafal kaifiyah berwudhu tapi praktiknya kadang asal basah. Padahal wudhu sangat fundamental,” ujar guru AIK itu.
Lebih lanjut guru asli Sidoarjo itu membeberakan kaifiyah wudhu sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.
“Sebagaimana HPT (Himpunan Putusan Tarjih. red) tahun 1927,” ujarnya.
Dijelaskan, kaifiyah wudhu sesuai tuntunan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut: pertama membaca basmalah, kedua membersihkan tapak tangan 3 kali, ketiga bersiwak (boleh dengan tangan), keempat berkumur melalui tangan kanan dilanjutkan dihirup/hisap jika tidak sedang berpuasa. Kelima membasuh wajah 3 kali (digosok sudut mata dan selai-selai jenggot dari belakang ke depan), keenam membasuh tangan sampai siku 3 kali, dan Ketujuh mengusap kepala dari depan ke belakang dan mengembalikan ke depan.
“Ini yang penting bukan hanya mengusap sebagian kepala. Tapi mengusap kepala dari depan ke belakang dan dikembalikan lagi ke depan,” tegasnya.
Kemudian yang kedelapan membasuh telinga dengan jari telunjuk di dalam dan jempol di luar membasuh dari dari belakang ke depan. Kesembilan membasuh kedua kaki 3 kali (kaki kanan dibersihkan tangan kiri dan kaki kiri dibersihkan tangan kanan. Terakhir atau kesepuluh membaca doa sesudah wudhu yaitu dua kalimat syahadat. (mul)