MUDIPAT.CO – Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, juga pernah bahkan sering bersikap marah-marah. Padahal jika seseorang sering marah sebenarnya ada bagian dalam tubuhnya berupa syaraf yang putus.
Demikian disampaikan DR H M Sholihin Fanani SAg MPSDM pada pengajian tafsir Al-Qur’an untuk guru karyawan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) di Masjid KHA Dahlan Mudipat, Jum’at pagi (9/11/2018).
“Sehingga seseorang itu sering marah. Karena syaraf penahan marahnya sudah putus (tidak berfungsi),” terang Sholihin.
Karena itu doktor Pengembangan SDM itu menyarankan orang harus menahan sabar dan berikhtiyar menjadi manusia yang berahklakul karimah. Yaitu yang bisa melihat kesalahan masalahnya sendiri tapi mudah sadar dan berubah meski mengubah kesalahaan tidaklah gampang. Diperlukan kesungguhan dan harus memaksakan diri sendiri untuk berbuat baik.
“Berbuat baik itu perlu perjuangan, energi, strategi, dan semangat,” ujar mantan kepala SD Mudipat itu.
Lebih lanjut dosen AIK UMSurabaya itu menjelaskan ciri orang yang berakhlakul karimah. Berikutnya adalah sadar bahwa manusia sering melakukan dosa.
“Dikatakakan berakhlakul karimah jika seseorang melakukan kesalahan kemudian sadar dan menyadari kesalahan itu, lalu mau berubah lebih baik dalam kehidupannya. Sehingga tidak terus menerus melakukan kesalahan,” tuturnya.
Sholihin kemudian menerangkan tentang tiga cara agar menjadi manusia baik. Yakni meminta maaf dan memberi maaf, sering mengajak orang lain pada kebaikan, dan menjauhi orang-orang yang berlaku jahat.
“Rasulullah saw telah memberi teladan, tashahabu yadgillu qulubikum. Jika sedang marah maka berjabat tanganlah dengan orang yang dimarahi. Itu mulia bagimu dan akan cepat meredahkan marahmu,” tandasnya. (sulthon)