MUDIPAT.CO – Tes kompetensi Bahasa Inggris untuk guru dan karyawan di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat), Sabtu (1/9/2018) tidak hanya seru, tapi juga lucu. Pasalnya ada beberapa peserta yang benar-benar kemapuan Bahasa Inggrisnya nol potol alias tidak tahu sama sekali.
Sehingga yang terjadi, saat tes listening dimulai, salah satu peserta ada yang langsung menggerutu ‘ngomong opo seh?’ Tak hanya itu, ada pula peserta lainnya yang mengisi lembar jawaban diarsir meliuk-liuk seperti ular pada menit-menit akhir.
“Lah, nggak paham juga, mau bagaimana lagi,” katanya lantas disambut tawa riuh seisi ruangan.
Sementara peserta lain, Puji Astuti tampak kerepotan mengisi lembar jawaban. Guru 58 tahun itu bolak-balik diingatkan pengawas ujian lantaran lembar jawabannya belum diarsir sempurna.
“Bingung, Bu,” Kata Guru Bahasa Jawa itu sembari tersenyum.
Si pengawas, Irwanti Nurika Vidayanti yang tak lain Kepala Cabang LIA Ngagel itu kemudian menghapiri meja Tutik -panggilan Puji Astuti- untuk membimbing.
“Pokoknya jangan ada jawaban kosong, ya. Kerjakan sebisanya Bapak, Ibu,” ujar Irwanti pada menit-menit akhir.
“Sebisanya bagaimana, la wong memang tidak bisa, Bu,” celetuk salah satu peserta. Seisi ruangan pecah tawa lagi.
Untuk diketahui, SD Mudipat bekerjasama denga Lembaga Bahasa & Pendidikan Profesional LIA Cabang Ngagel Surabaya untuk mengukur kompetensi berbahasa Inggris guru dan karyawan. Ini merupakan program jangka panjang untuk mengiringi kebijakan Kepala SD Mudipat M. Syaikhul Islam yang akan menjadikan sekolah ini berbasis internasional.
Dari hasil tes nantinya akan diklasifikasikan kemampuan masing-masing guru dan karyawan. Kemudian akan diakan pelatihan intensif berdasarkan kelas kemampuan masing-masing guru dan karyawan. (mul)