MUDIPAT.CO – Soal kesehatan pun SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) sepenuh hati menjaga kesehatan anak didiknya. Salah satu kesungguhan menjaga kesehatan siswa, sekolah berlabel Teladan Nasional itu bekerjasama dengan Puskesmas Pucang Sewu, Kota Surabaya memberikan imunisasi difteri massal kepada seluruh siswanya: 1553 siswa, Selasa (14/8/2018).
Koordinator UKS Mudipat dr. Lilik Hartini berterima kasih kepada orangtua/walimurid yang tidak lagi menolak imunisasi. Menurutnya, pemberian imunisasi adalah langkah positif supaya anak terhindar dari penyakit difteri. Memberikan imunisasi yang lengkap pada anak berarti memberikan perlindungan kepada anak terhadap beberapa penyakit berbahaya.
“Sampai saat ini sudah banyak yang kecolongan, misalnya yang terbaru beberapa bulan lalu terjadi di Semarang ada dua anak meninggal dunia karena difteri. Di kota lain juga ada yang ternyata sedang dirawat atas serangan penyakit tersebut,” jelasnya.
dr Lilik menjelaskan, difteri merupakan penyakit infeksi bakteri yang berbahaya. Ia menyerang selaput lendir pada hidung serta tenggorokan. Penyakit ini membentuk lapisan tebal berwarna abu-abu pada tenggorokan, yang mengakibatkan anak sulit makan dan bernapas.
“Bila infeksi dibiarkan tak diobati, racun yang dihasilkan oleh bakteri bisa menyebabkan kematian karena membuat kerusakan saraf, ginjal, dan jantung,” terang Lilik.
Secara umum pemberian imunisasi pun punya efek samping. Antara lain: Demam ringan, bengkak pada bagian suntikan, Kulit pada bagian suntikan menjadi merah dan sakit, Anak terlihat lelah, Anak menjadi rewel. Efek samping itu biasanya terjadi dalam satu hingga tiga hari setelah pemberian vaksin.
“Ini bisa diobati dengan memberikan paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri pada anak,” tandasnya. (mul)