Saturday, January 18, 2025
spot_imgspot_img
HomeMUDIPAT TODAYTiga Hari di Bawean, Menyenangkan Penuh Kenangan dan Ingin Terulang Kembali

Tiga Hari di Bawean, Menyenangkan Penuh Kenangan dan Ingin Terulang Kembali

MUDIPAT.CO – Refleksi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) PSP angkatan 3 kali ini tidak biasa karena dilakukan di Pulau Bawean, Kamis-Sabtu, 28-30 November 2024.

Kegiatan ini sudah dipersiapkan jauh hari khususnya tuan rumah, yaitu UPT SDN 346 Gresik. Begitu juga peserta dari SD Muhammadiyah 4 Surabaya atau Mudipat, tiket kapal sudah dipesan satu bulan sebelumnya.

Rombongan dari Mudipat diwakili oleh Ustadz Edi Purnomo, S.Ag., M.Psi, ustadzah Aliyatuz Zakiyah D., S.Si, M.Pd., dan dua guru Komite Pembelajar, ustadz Farid Firmansyah, M.Psi dan ustadzah Farikha Fatmawati, S.S., S.Pd.

Kami berangkat dari Mudipat Kamis pagi, 28 November 2024 menuju pelabuhan Gresik dengan penuh semangat. Sampai di pelabuhan kami sudah ditunggu peserta yang lain yaitu dari SDIT Roudlotul Hikmah, Ujung Pangkah Gresik dan bapak Syamsul Anam, S.Pd., D.Pd.I, M.Pd., fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan 3. Sebelum masuk kapal Ekspres Bahari 3F, tidak lupa kami melakukan ritual wajib yaitu foto bersama sebagai kenang-kenangan.

Kapal mulai berjalan perlahan tepat pukul 09.15 menuju pulau Bawean. Kami menempati tempat duduk VIP sehingga dapat menikmati perjalanan panjang dengan nyaman. Alhamdulillah cuaca sangat bersahabat sehingga kami sampai di Bawean dengan lancar dan selamat tepat pukul 13.15.

Sesampai di dermaga pelabuhan Bawean, kami disambut dengan hangat oleh rombongan dari Bawean yang dikomandani oleh Bu Ifa, sapaan akrab Bu Hudaifah, M.Pd, Kepala SDN 346 Gresik. Kami melanjutkan perjalanan menggunakan mobil yang sudah disiapkan menuju sekolah.

Sesampai di sekolah yang dituju, kami langsung dijamu makan siang dengan berbagai macam olahan ikan mulai dari pepes, bakar, asam manis, garang asem, dan yang paling berkesan bagi saya adalah ikan apel-apel.

Setelah menikmati santap siang, kita melanjutkan acara inti yaitu refleksi IKM yang dihadiri oleh Mudipat Surabaya, SD Roudlotul Hikmah Gresik, dan 14 sekolah dari gugus 2 Kecamatan Sangkapura Bawean. Acara diawali dengan tari Mandiling khas Bawean yang dibawakan oleh siswa siswi kelas 4 dan 5 SDN 346 Gresik.

Selanjutnya pak Syamsul Anam selaku fasilitator memberikan pencerahan seputar informasi kurikulum mendatang. Perubahan adalah hal yang tidak bisa kita hindari. Kita ikuti saja dan tidak perlu dikhawatirkan terlalu berlebihan.” kata pak Anam.

Selanjutnya rombongan dari Surabaya dan Gresik diberi kesempatan untuk menyampaikan perkembangan pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah masing-masing. Laporan diawali dari pak Afif selaku kepala SDIT Roudlotul Hikmah Gresik. Beliau menyampaikan sejauh ini pelaksanaan kurikulum merdeka berkembang baik.

Pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi berjalan baik, anak-anak terlibat aktif dalam pembelajaran. Bahkan kata beliau, meja kursi yang ada di kelas kerap kali dipinggirkan supaya anak-anak lebih leluasa belajar. Pelaksanaan P5 yang mengambil tema kewirausahaan, siswa tidak diminta untuk menjual produk tapi membuat produk sendiri untuk dikenalkan kepada masyarakat luas. “Kami mencoba membuat minuman dari buah Jamblang.” Kata Kepala Sekolah yang serba bisa ini.

“Alhamdulillah, di Mudipat juga berkembang baik. Intinya Kurikulum Merdeka ini tidak berfokus pada kontennya tetapi pada proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa harus terlibat aktif dan guru memberlakukan pembelajaran berdiferensiasi yang menyesuaikan kondisi masing-masing siswa.” kata Aliyah yang mewakili Mudipat.

Sesi selanjutnya adalah sharing session, salah satu kepala sekolah dari gugus 2 menanyakan apa yang dirasakan sekolah penggerak setelah mengikuti lokakarya? Tentunya banyak ilmu yang didapat dan bisa silaturahim dan sharing dengan banyak sekolah. “Dan salah satu hasil PSP ya bisa ke Bawean ini,” kata ustadz Farid yang disambut tawa seluruh peserta.

“Alhamdulillah, senang sekali bisa sampai di Bawean dan menikmati udara yang sejuk.” Kata ustadzah Farikha yang berharap bisa mengulang ke Bawean. Terakhir acara ditutup doa oleh ustadz Edi Purnomo, S.Ag., M.Psi dan berharap semua tidak panik akan perubahan. “Karena perubahan adalah sebuah keniscayaan. Kalau tidak mau berubah maka kita akan ketinggalan.” imbuhnya

Setelah rangkaian acara di hari pertama selesai, kami beserta rombongan kembali ke hotel untuk beristirahat. (Aliyatuz)

RELATED ARTICLES

Most Popular