MUDIPAT.CO – Rangkaian acara Refleksi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang dilakukan oleh dasmen 2 Surabaya yang terdiri dari SD Muhammadiyah 4 Surabaya, SDIT Raudlatul Hikmas Gresik dan juga tuan rumah UPT SDN 346 di Pulau Bawean tidaklah lengkap tanpa berkeliling menikmati pemandangan sekitar pulau Bawean.
Setelah hari pertama (28 November 2024), melakukan kegiatan Refleksi Akhir Tahun PSP 3 di UPT SDN 346 Bawean, maka hari kedua kami rombongan dari “daratan” yakni SD Muhammadiyah 4 Surabaya dan SDIT Raudlatul Hikmah Gresik diajak singgah ke Pulau Gili dan Pulau Noko.
Di hari kedua (Jumat, 29 November 2024) kami rombongan dari “daratan”, begitu panggilan dari para penghuni pulau Bawean untuk para pendatang dari Pulau Jawa, diajak menyeberang 2 pulau kecil di sebelah timur Bawean.
Untuk pergi ke pulau Noko, perjalanan yang dibutuhkan dari penginapan menuju dermaga mencapai jarak sekitar 10 kilometer. Kemudian dari dermaga kami menyeberang laut sejauh 5 kilometer menuju pulau Gili. Karena hari kedua ini adalah hari Jumat, maka kami sebagai umat Islam wajib melaksanakan Sholat Jumat dulu di masjid yang ada di pulau Gili.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan menyebrang ke pulau Noko yang berjarak sekitar 3 kilometer dari pulau Gili. Saat air surut, penyebrangan ke pulau Noko bisa dilalui lewat jalur darat karena Pantai pasir putih pulau Gili dan pulau Noko terlihat tersambung.

Sampai di pulau Noko, pemadangan yang terlihat adalah pasir putih yang begitu cantik berbatasan dengan air laut yang terlihat hijau kebiruan. Kegiatan utama yang kami lakukan di atas pulau kecil tersebut adalah membakar ikan yang sudah kami bawa dari Pulau Bawean. Sambil menikmati suasana mendung kita membakar ikan di pulau Noko. Setelah matang kita memakan ikan bakar dengan sambal khas bawean rasanya nikmat apalagi makannya sambil melihat keindahan alam yang begitu indah. Beberapa jenis ikan yang kami bakar contohnya ikan tongkol dan ikan yang memang banyak dibawa nelayan Bawean.
Cuaca yang mendung mendukung kami untuk “mandi” di laut. Fasilitator PSP3 kami, bapak Syamsul Anam, M.Pd menyarankan kepada kami untuk bisa merasakan segarnya air laut dengan berenang di sekitar pantai. Dalamnya air laut hanya sepinggang orang dewasa sehingga membuat kami tidak terlalu takut untuk melompat ke laut.
Kegiatan menyenangkan di Pulau Noko harus kami akhiri karena hari sudah semakin mendekati senja. Bawean menawarkan pesona bahari dengan pemandangan alam yang menakjubkan yang tidak kalah dengan pulau-pulau wisata lainnya di Indonesia. (Farikha Fatmawati)