MUDIPAT.CO – Memperingati Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah, SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) menggelar acara Berkisah untuk Kelas I-VI, Kamis-Jumat (27-28/7/2023). Hadir sebagai pengkisah adalah tim Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI), seperi Kak Sholeh untuk Kelas V-VI, Kak Anshori untuk Kelas III-IV, dan Kak Usman untuk Kelas I-II.
Dengan kocak dan apik para pengkisah ini mampu membawakan cerita yang penuh makna. Sehingga siswa pun sangat antusias dan tidak bosan. Terkadang, anak terbawa suasana tegang, serius, bahkan tertawa terbahak-bahak.

Seperti yang dialami siswa Kelas II, saat Kak Usman memulai kisahnya, siswa sudah terlihat antusias dan serius menyimak. Bertempat di Masjid KH. Ahmad Dahlan, acara Berkisah berlangsung dengan semarak. Bahkan waktu satu jam berlalu pun tidak terasa.
Diawal kisahnya, Kak Usman menyampaikan beberapa peristiwa penting yang terjadi pada Bulan Muharam. Di antaranya, selamatnya Nabi Nuh dari banjir bandang, selamatnya Nabi Yunus dari perut ikan, selamatnya Nabi Ibrahim dari kobaran api Raja Namrud, dan masih banyak lagi.
Dengan gayanya yang kocak, Kak Usman menceritakan tentang bagaimana Nabi Ibrahim mengajak umatnya untuk tidak menyembah berhala, hingga ia dihukum oleh Raja Namrud dimasukkan dalam kobaran api. “Apakah Nabi Ibrahim terbakar api? Apa Nabi Ibrahim jadi abu? Apa Nabi Ibrahim jadi gosong seperti Kak Usman?” tanyanya dengan gaya yang lucu.
Sontak siswa pun menjawab, ‘tidak.’ Ia pun bertanya lagi, kenapa Nabi Ibrahim bisa selamat. Siswa pun menjawab karena ditolong oleh Allah. Kak Usman pun membenarkan jawaban anak-anak. “Betul, karena Nabi Ibrahim meminta pertolongan pada Allah. Jadi saat kita dalam kesulitan, maka kita harus ingat kepada Allah dan meminta tolong hanya kepada-Nya. Maka Allah pasti akan menolong kita,” ucapnya.
Dia akhir cerita, tak lupa ia mengeluarkan boneka burung yang berparuh panjang, namanya Bedol. Anak-anak pun berebut untuk bisa melihat dan memegang si Bedol tersebut. Hingga Kak Usman mengakhiri ceritanya, anak-anak pun terlihat kecewa. “Lho kok sudah selesai?” ucap beberapa anak. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita Nabi Ibrahim! (Muhimmatul Azizah)