MUDIPAT.CO – SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) menggelar Parenting Education untuk orangtua/wali murid kelas 3 sebelum pengambilan rapor, di Auditorium TMB lt.4 Mudipat, Sabtu (24/6/2023). Narasumber yaitu konselor keluarga Siti Fauziah MSi CBHC. Acara mengangkat tema Penguatan Peran Orangtua terhadap Pola Asuh Anak di Era Digital.
Kepala Sekolah (Kepsek) Edy Susanto MPd menyampaikan parenting education khusus diadakan untuk kelas 3 karena siswa ini akan transisi ke kelas 4 yang menggunakan kurikulum baru. Kalau kelas 3 kurikulum 2013 dan kelas 4 sudah menggunakan kurikulum merdeka.
“Kelas 4 Bapak Ibu berbeda dengan kelas 3 yaitu terkait dengan pendekatan pembelajaran anak-anak di kelas, kalau kelas 3 masih tematik, tapi kelas 4 nanti sudah mata pelajaran begitu,” kata Ust Edy, sapaan akrabnya.
Jadi, tambahnya, matematika sudah dipelajari sendiri, tidak nyatu dengan pelajaran lain, bahasa Indonesia juga. Sehingga pelajarnya semakin tinggi. “Guru-gurunya pun berbeda-beda sesuai mata pelajaran, nanti guru mengajar berdasarkan background knowledge-nya. Kalau teman-teman menguasai matematika maka kita minta untuk mengajari matematika,” terangnya.
Ada juga tambahan, di kelas 4 menerapkan go green atau green school. Ini bukan academic oriented tetapi mengarah ke habit perilaku siswa. “Liburan ini kami pimpinan dan guru-guru kelas 4 mau ke UGM untuk belajar banyak tentang green school ini,” terangnya.
Ust. Edy juga memastikan, Mudipat memiliki guru piket. Sehingga tidak ada kelas kosong. Kini guru sakit atau izin, sekolah tetap melakukan pelayanan prima. “Guru piket kita siapkan untuk mengganti guru tidak masuk. Ini komitmen pelayanan kami. Saya sangat tidak suka kalau tidak ada pelajaran atau jam kosong,” tegasnya.
Ust. Edy di hadapan wali murid kelas tiga mengatakan, proses pendidikan jangan diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Sebaiknya orang tua berperan banyak juga. Menurutnya konsep pendidikan gagasan Ki Hadjar Dewantoro yaitu ada tri pusat Pendidikan: pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan dan pendidikan masyarakat.
“Masyarakat kita itu masyarakat itu hitam dan putih, jangan anak-anak dilepas begitu saja. Njenengan banyak berperan. Alhamdulillah kalau di sekolah anak-anak kami dididik dengan serius. Kami ajari nyapu juga. Anak-anak kalau di sekolah nyapu nggak apa-apa nggih?” tanya Ust Edy retoris. Hadirin menjawab “inggih” serempak.
“Karena itu bagian dari proses Pendidikan. Sebaiknya ananda di rumah juga di didik demikian. Orang tua sangat menentukan keberhasilan anak, makan beri pendidikan karakter itu. Dan jadilah bagian dari menginspirasi anak dalam hal kebaikan,” pungkas Ust Edy. (mul)