MUDIPAT.CO – Kajian tafsir rutin yang diasuh Dr. K.H. Muhammad Sholihin, S.Ag, MPSDM mengupas Surat Al Maidah ayat 33-35, Jumat (12/5/2023). Kajian ini seperti biasanya diikuti guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya, yang bertempat di Masjid KH. Ahmad Dahlan mulai pukul 06.30-07.15 WIB.
Dalam ayat 33, Ustadz Sholihin panggilan akrabnya menjelaskan hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di bumi itu beberapa macam, yaitu dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang, atau diasingkan dari tempat kediamannya.
Lebih lanjut ia menegaskan, tujuan Allah memberi hukuman untuk menyadarkan manusia. “Agar manusia berubah menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Sementara pada ayat 34 berikutnya, Ustadz Sholihin menjabarkan ketika manusia berbuat salah, maka harus segera bertaubat. Ciri-ciri orang yang bertaubat menurutnya ada tiga, yaitu, menyesal, berjanji tidak akan mengulangi, dan memperbaiki diri.
“Jangan sampai sudah mengerti salah, tapi tidak mau bertaubat, tidak mau mengakui kesalahan, tidak mau meminta ampun kepada Allah. Berbuat salah kok bangga,” ujarnya.
Sedangkan di ayat 35 Allah menyeru pada orang-orang beriman agar bertaqwa kepada Allah. Setelah bertaubat, selanjutnya adalah bertaqwa, yang artinya memperbaiki diri. Sebab menurut Wakil Ketua PWM Jawa Timur ini nilai keislaman dan keimanan seseorang terletak pada taqwanya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan ciri orang bertaqwa sesuai dengan firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 134, yaitu: orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit. “Orang bertaqwa itu loman, gak medit,” jelasnya. Ciri selanjutnya orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang.
“Orang bertaqwa itu bisa mengendalikan emosi ketika marah yakni bisa menyadarkan diri sendiri. Sadar atas kekurangan, menyadari manusia itu tidak ada yang sempurna dan tidak ada orang yang tidak punya masalah,” paparnya.
Ustadz Sholihin juga menambahkan ciri orang yang bertaqwa sesuai dengan hadist Nabi, yaitu:“Ittaqillah haitsuma kunta, wa atbi’issayyiatal hasanata tamhuha, wa kholiqinnasa bi khuluqin hasanin. Artinya, Bertaqwalah kepada Allah di manapun kita berada, iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, dan bergaul dengan adab yang baik.
“Orang yang bertaqwa selalu ingat pada Allah. Selalu berbuat baik. Dimana-mana yang dicari kebaikan, dengan melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah. Dan selalu berinteraksi antara manusia dengan akhlak yang terbaik,”jelasnya. (Muhimmatul Azizah)