MUDIPAT.CO – Kajian tafsir yang diasuh oleh Dr. H. M. Sholihin, S.Ag., MPSDM kali ini mengupas Surat Al Maidah ayat 23. Sebelum membahas rinci isi dari ayat tersebut, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini membacakan ayat serta terjemahannya.
“Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, yang telah diberi nikmat oleh Allah, “Serbulah mereka melalui pintu gerbang (negeri) itu. Jika kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan bertawakalah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang beriman.”
Menurut Ustadz Sholihin, ayat ini menjelaskan tentang bagaimana berteman. Dalam berteman harus mencari teman yang baik, teman yang selalu mengajak pada kebaikan, dan berteman karena taqwa.
Ia pun mengaitkan ayat ini dengan hadits Rasulullah tentang tujuh golongan yang mendapat pertolongan dari Allah pada hari kiamat, dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Ketujuh golongan tersebut adalah pertama, imam yang adil. Kedua, seorang pemuda yang bangkit semangatnya untuk beribadah pada Allah. Ketiga adalah seorang yang hatinya bergantung ke masjid. Keempat, dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya.
Selanjtnya golongan yang kelima, seorang laki-laki yang diajak bermaksiat oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘maaf, sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Keenam, seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya. Ketujuh, seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi (tengah malam) lalu ia meneteskan air matanya.
Pria asli Lamongan ini melanjutkan berteman termasuk golongan yang keempat yang akan mendapat syafaat dari Allah. “Oleh karena itu, hati-hati dalam memilih teman. Carilah teman yang baik. Berteman diikat dengan kebaikan dan selalu merancang kebaikan. Berteman karena Allah dan berpisah karena Allah,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjabarkan sebagai manusia kita harus berteman, artinya hidup bersama orang lain. Tidak boleh hidup sendirian, karena hidup harus bermanfaat untuk orang lain. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Ali Imron ayat 110, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”(Muhimmatul Azizah)