MUDIPAT.CO – SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) menggelar workshop seni, di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta pada hari Sabtu (28/01/2023). Workshop dilaksanakan mulai pukul 08.00 dan selesai pukul 15.00.
Workshop seni ini dibagi menjadi 4 bidang. Bidang yang pertama adalah seni tari. Bidang yang kedua seni cetak tinggi, kemudian workshop teater untuk anak dan bidang yang terakhir yaitu workshop karawitan banyuwangi.
“Workshop seni ini merupakan kegiatan dari ekstrakurikuler di Mudipat yaitu tari, lukis, karawitan, dan teater.” Ujar ustadzah Aliya.

Kegiatan workshop seni diikuti oleh para siswa-siswi Mudipat mulai dari kelas 3 sampai kelas 6. Anak-anak yang hadir berkumpul terlebih dahulu di ruangan aula gaja mada untuk diberi arahan tentang kegiatan yang dilaksanakan hari ini.
“Tujuan dilaksanakannya workshop seni adalah untuk melestarikan budaya seni terutama 4 bidang seni tari, seni cetak tinggi, teater dan karawitan (gamelan). Sehingga dapat melatih kreativitas serta turut melanjutkan budaya-budaya seni di Indonesia.” Terang ustadzah Dian selaku koordinator acara.
Pada workshop seni ini anak-anak akan diberikan berbagai materi sesuai bidang yang dipilih. Setiap bidang dibimbing oleh dosen Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta dan juga kakak-kakak mahasiswa/alumni.
Setelah anak-anak dapat menguasai materi-materinya. Anak-anak akan lanjut tampil pentas seni di akhir acara workshop seni. Kemudian baru anak-anak bisa pulang.
Selesai mendapatkan arahan, anak-anak di bagi ke 4 ruangan yang berbeda-beda sesuai dengan bidang yang diikutinya. Anak-anak yang mengikuti seni tari menetap di ruangan aula gaja mada. Kemudian yang mengikuti seni cetak tinggi di ruang seni. Anak-anak yang mengikuti workshop teater untuk anak berada di ruang teater dan yang mengikuti workshop karawitan banyuwangi di ruang RKG Arya Wiraraja.
Di ruangan aula Gaja Mada anak-anak berbaris sesuai arahan pembimbing oleh dosen dan kakak-kakak alumni mahasiswa dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta. Anak-anak diajarkan tentang tari kancil. Dimulai dari teknik-teknik pengantar seperti gerakan jari, hingga teknik dasar dan penutup.
Adapun gerakan-gerakan yang terdapat dalam tari kancil adalah gerak jari, gerak berputar, gerak kaki, gerak maju-mundur & kanan-kiri, gerak lompat-lompat, gerak stretching, gerak mengayunkan tangan dan gerak penutup.
Anak-anak sangat bersemangat dan pandai dalam mengikuti setiap gerakan yang dipraktikkan oleh pembimbing. Anak-anak dengan cepat dapat menguasai semua gerakannya. Walaupun terdapat beberapa kesalahan kecil, anak-anak tetap berlatih hingga bisa mempraktikkan semua gerakannya dengan benar dan siap untuk tampil di akhir acara untuk penilaian.
Anak-anak yang mengikuti workshop karawitan Banyuwangi berada di ruang RKG arya wiraraja. Anak-anak diberikan materi tentang alat musik apa saja yang digunakan dalam karawitan.
Alat musik yang digunakan adalah demung, saron, kendang, kethuk, triangle, rindik dan gong. Setiap anak diberikan 1 alat musik untuk dipelajari.
Setelah mendapatkan alat musiknya, pembimbing memberikan materi tentang musik yang akan dimainkan. Musiknya adalah lagu padang bulan. Anak-anak diberi notasi musik dari lagu tersebut dan mempraktikkan cara memainkan alat musiknya sesuai notasi musik.
Anak-anak memainkan alat musik dengan kompak dan menghasilkan nada-nada lagu yang merdu. Kemudian setelah mahir memainkan alat musik, dilanjut dengan latihan vokal.
Latihan vokal dari lirik lagu padang bulan, dalam latihan vokal anak-anak mempelajari teknik Intonasi, teknik pernapasan, dan lain-lainnya.
Kemudian anak-anak sudah mahir dalam vokal dan bermain musik. Lalu dilanjut berlatih dengan menggabungkan bermain musik sambil bernyanyi. Di tahap ini anak-anak lumayan kesusahan karena harus fokus pada alat musik dan bernyanyi secara bersamaan, sehingga harus mengingat-ingat notasi musik dan lirik lagi serta tempo pergantian dari musik ke bernyanyi.
Namun setelah berlatih dan menghafal setiap pelajaran dan bimbingan dari dosen, anak-anak bisa memainkan musik dan bernyanyi dengan kompak dan berhasil membuat perpaduan musik karawitan yang enak didengar.
Pada ruang seni ada bidang seni cetak tinggi. Anak-anak yang mengikuti bidang seni cetak tinggi berkumpul dan mendapat materi dasar terlebih dahulu. Materi yang diberikan tentang teknik dasar dalam melukis di kanvas, teknik yang akan digunakan ialah teknik grafis cetak tinggi atau nama lainnya sablon tradisional.
Pada teknik grafis cetak tinggi terhadap tahap-tahap dalam mempraktikkannya. Tahap pertama membuat desain sketsa, kemudian mengsolder spons sesuai pola yang sudah digambar pada sketsa. Pada tahap solder ini di awasi dan dibantu oleh pembimbing, karena berbahaya.
Spons yang sudah di solder di beri warna teknik roll menggunakan cat minyak khusus cetak tinggi. Kemudian dicetak pada tas kanvas. Terakhir dikeringkan dan tas siap digunakan.
Workshop teater untuk anak dilaksanakan di ruang teater. Pembimbing mengajarkan kepada anak-anak bagaimana cara menampilkan drama teater dengan percaya diri.
Drama yang akan dipentaskan adalah cerita rakyat Sawunggaling yang merupakan legenda di Surabaya. Anak-anak dilatih menghafalkan naskah, kemudian mempraktikkan drama dengan gerakan gerakan sesuai cerita. Setelah itu belajar tentang cara mengekspresikan tokoh yang diperankan.
Pada jam 12 siang anak-anak telah selesai mempelajari berbagai bidang masing-masing dan berkumpul kembali di aula gaja mada untuk makan siang dan sholat. Setelah selesai sholat anak-anak membersihkan aula dan membantu menyiapkan untuk tempat pentas seni. Kemudian anak-anak tampil dari setiap bidangnya.
Penampilan pertama dari bidang karawitan, dilanjut yang kedua bidang teater, kemudian bidang seni tari dan penampilan terakhir dari bidang seni cetak tinggi.
Setiap bidang menampilkan performance yang sangat baik dan bagus, mulai dari karawitan yang menyajikan lantunan nada yang merdu, penampilan teater yang lucu dan penuh percaya diri, tarian seni yang kompak dan lincah serta hasil kreativitas dari seni cetak tinggi yaitu tas yang bagus dan memiliki nilai jual yang layak.
“Alhamdulillah workshop seni hari ini berjalan dengan lancar dan anak-anak sangat suka dan penuh antusias, karena memang workshop ini sangat cocok untuk anak-anak. Terutama untuk bidang seni cetak tinggi anak-anak dapat mempraktikkan dengan mudah dan juga mendapatkan banyak pengalaman baru. Salah satunya adalah mengsolder. Saat mengsolder tadi saya dan pembimbing mengawasi anak-anak dengan sangat berhati-hati karena ini solder ini alat yang berbahaya, namun alhamdulilah bisa selesai dengan aman dan bisa membuat tas-tas yang keren.” Ungkap ustadz Beki di akhir acara. (Yasin/Mul)