MUDIPAT.CO – Matematika merupakan subjek penting dalam kehidupan. Tak jarang orang tua siswa juga berlomba untuk mengantarkan anaknya ke lembaga bimbingan belajar non-formal demi untuk membuat anaknya menjadi pintar matematika. Guru pun harus berjuang keras untuk bisa memberikan pemahaman kepada siswanya terkait materi matematika ini. Guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran demi untuk siswanya lebih mudah paham dan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan.
Wali Kelas II-C SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Ustadzah Dewi Triana punya cara cespleng agar anak didiknya mencintai matematika. Salah satu yang dilakukan pada pembelajaran tematik, Ustadzah Dewi mengajak siswa praktik membuat bangun ruang. Pada pembelajaran tersebut anak-anak membuat kontruksi bangun ruang yang diantaranya adalah kontruksi bangun ruang kubus, limas segi empat, limas segi tiga, prisma, dll.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktek ini sederhana saja. Tidak sampai membuat orang tua pusing tujuh keliling karena mencarinya. Alat dan bahannya mudah ditemui di sekitar, yaitu gunting, sedotan plastik (sebagai rusuk) dan plastisin (penyambung antar sedotan).
“Benar saja, anak-anak riang gembira dalam praktikum ini. Yang awalnya mereka tidak tahu macam-macam nama bangun ruang, bagian yang namanya rusuk dan titik sudut, dengan adanya praktik membuat kontruksi bangun ruang ini anak-anak bisa menjadi lebih paham tentang hal tersebut,” tutur guru yang telah 36 tahun mengabdi di Sekolah berlamat Jl. Pucang Anom 93 Surabaya itu.
Salah satu siswa Brian mengaku senang belajar matematika. Ia memang menyukai pelajaran hitung berhitung tersebut. “Ini namanya limas segi empat dan ini kubus” ungkapan Brian menunjukkan hasil karyanya kepada Ustadzah Dewi.
Tidak hanya itu, keseruan temannya yang lain juga tak kalah membuat hati tersenyum, ketika tidak kunjung berhasil untuk membuat kontruksinya berdiri tegak “susah lo mleyot-mleyot, punyaku tambah rusak ini” lantas saja ustadzah Dewi menghampiri dan membantunya. (dw/inka/mul)