MUDIPAT.CO – Setiap guru pasti mendapat tantangan tersendiri dalam pembelajaran. Guru harus berfikir bagaimana cara supaya dapat membuat peserta didik mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan dengan mudah.
Pada pembelajaran kali ini, Guru Sains Kelas 3 SD Muhammadiyah 4 Surabaya (Mudipat) Ustadzah Pega Mustika SPd selalu menyelipkan kegiatan melakukan experiment pada setiap bab materi pada SCIENCE kelas 3 CIP.
Di pembelajaran SCIENCE Chapter 4, ustadzah Pega mengarahkan siswa untuk melakukan experiment tentang “Transport Water”. Tepat 2 hari sebelum pelaksanaan experiment ustadzah Pega sudah meberitahukan bahan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk melakukan experiment.
Seluruh peserta didik di kelas 3H dan 3I CIP sangat antusias untuk melakukan experiment. Mereka menyiapkan seluruh bahan dengan sangat lengkap. Nah bahan-bahannya yaitu; 2 helai sawi putih, 2 gelas plastik transparan, dan 2 pewarna makanan yang berbeda.
Experiment ini banyak mendapat respon positif dari peserta didik. Mereka pun mengajukan banyak pertanyaan untuk memuaskan rasa penasaran mereka.
“Ustadzah Pega, experiment apa yang akan kita lakukan dengan semua bahan-bahan ini?” tanya Sulthan penasaran.
“Bahan-bahan ini untuk Transport Water experiment ya, Sulthan” jawab Ustadzah Pega dengan tersenyum.
Kemudian, Ustadzah Pega pun menginstruksikan tentang langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam experiment kali ini. Semua peserta didik mengikuti arahan yang diberikan dengan sangat baik, dan mendapatkan hasil yang tepat pada Transport Water experiment.
“Wah warna sawinya bisa berubah yaa, kok bisa ya ustadzah?” tanya Quin dengan rasa kagumnya.
Ustadzah Pega menjelaskan bahwa itu adalah proses penyerapan air pada Tumbuhan. Sehingga warna pada air yang sudah larut akan ikut terserap ketika proses penyerapan berlangsung. Nah, bagian tumbun yang berperan penting pada proses ini adalah akar.
“My students, you have to know that the functions of the root are to anchor the plant in the soil and absorb water and minerals from the soil,” ucap ustadzah Pega. (Pm/mul)
