MUDIPAT.CO – SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) mengawali tahun pelajaran baru pada Senin, 12 Juli 2021. Sekolah masih menggunakan sistem daring untuk proses belajar mengajarnya, karena pandemi Covid-19 belum mereda. Meski sebelumnya sudah ada wacana dan rencana untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas, namun karena ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari pemerintah sehingga rencana ini belum bisa terlaksana.
Kegiatan proses belajar mengajar diawali dengan kontrak belajar. Kontrak belajar ini berupa aturan yang harus dipatuhi siswa dan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama belajar. Kemudian dilanjutkan perkenalan dengan guru yang akan mengajar dan juga teman-teman yang ada di kelas baru. Selain itu juga disampaiakan rencana dan skenario pembelajaran yang akan dijalani selama satu semester.
Di sela-sela kegiatan tersebut, selama satu minggu juga ditambahi dengan materi tentang membudayakan kebiasan berbuat baik. Seperti halnya yang dijalankan pada level kelas III. Sebagaimana diketahu sekolah merupakan salah satu tempat untuk mengembangkan potensi dari peserta didik. Dalam proses pengembangan potensi ini perlu diciptakan iklim lingkungan sekolah yang kondusif. Salah satu caranya adalah dengan membudayakan kebiasaan baik di sekolah.
Ustadazah Erni Muharomah, Koordinator Kelas III mengatakan melalui penanaman kebiasaan baik di sekolah sejak awal, diharapkan akan menciptakan peserta didik yang tidak hanya unggul dalam prestasi tapi juga memiliki kepribadian, kedisiplinan, dan berakhlaqul karimah.
Ia melanjutkan kebiasaan baik itu antara lain siswa diberi tugas melaksanakan shalat dan mengaji setiap hari.Tujuan dari pemberian tugas ini agar siswa terbiasa tertib beribadah. Meski awalnya seolah-olah melakukan itu sebagai tugas dari guru, lama-lama menjadi kebiasaan. “Itulah harapan kami,” tuturnya.
Selain tugas shalat dan mengaji, tugas lainnya adalah berbagi. Siswa dianjurkan untuk berbagi, boleh berbagi kue, mainan, makanan atau yang lainnya di lingkungan sekitar. Dengan berbagi diharapkan siswa memiliki rasa empati dan peduli terhadap orang lain.
Yang unik dari kegiatan ini, siswa boleh berbagi dengan adik, kakak, mama, ayah, dan anggota kelurga lainnya. Hal ini tentu dengan banyak pertimbangan, selain masih pandemic Covid-19 dimana siswa lebih aman tidak keluar rumah, juga agar tumbuh rasa sayang antar anggota keluarga. (Azizah)