MUDIPAT.CO – SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) selalu sepenuh hati memberikan yang terbaik untuk siswa-siswinya, walaupun dalam kondisi belajar jarak jauh. Karenanya sekolah yang beralamat di Jl. Pucang Anom 93 itu menggelar Ice Breaking bertajuk Mudipat Mendongeng, Rabu (29 Juli 2020). Acara itu tersiar via Zoom, FB, dan Youtube sekolah.
Pada kesempatan istimewa itu Kak Syaiful Ustadhi dari Rumah Dongeng Jawa Timur yang mengisinya. Acara itu diikuti tiga kelas bawah. Yaitu Kelas 1 Pukul 09.30-11.00, Tema: Lahirnya Rasulullah, dipandu oleh Ustadzah Ika. Untuk kelas 2 Pukul 12.45 – 14.00, Tema: Kambing Qurban, Pemandu Ustadzah Erfin. Sedangkan Kelas 3 Pukul 08.00 – 09.00, Tema: Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Pemandu Ustadzah Azizah.
Di semua sesi, Kak Say—begitu sapaan karib Syaiful Ustadhi—mendongeng dengan ceria dan menyenangkan. Peserta pun di rumah masing-masing melahap kisah-kisah yang disampaikan dengan seneng. Meski jarak jauh tapi Kak Say sangat akrab dengan audiens. Para siswa bila ditanya selalu sigap menjawab lewat layar monitor masing-masing.
Yang istimewa pada kesempatan itu ada si Gapan (gajah tampan) yang dipegang Kak Say berduet maut dengan si Beki (Bebek Hoki) yang dipegang Ustadzah Ika Lukitaningrum SS. Saat itu si Gapan pungkas bercerita kelahiran Nabi Muhammad SAW, lalu si Beki ikut hadir melanjutkan cerita dan menyapa-nyapa para siswa di rumah. Selanjutnya menutup kelas 1.
“Dongeng sangat bermanfaat bagi anak-anak kita. Dari dongeng kita bisa sangat mudah menanamkan karakter baik kepada anak,” terang Kak Say, pemilik Rumah Dongeng Jawa Timur yang berlokasi di Lamongan itu.
Sementara itu Ustadzah Ika mengatakan mendongeng banyak faedahnya. Dia mengatakan mendongeng teramat penting bagi anak-anak kelas bawah atau anak usia belia.
“Karena dari dongeng kita banyak manfaat yang bisa diperoleh. Salah satunya membangun kedekatan dengan anak. Kalau anak sudah dekat dengan kita, kita akan menjadi orang tua yang dirindukan. Dan dengan dongeng kita bisa menerapkan apapun, karakter, kisah moral dsb.” Ujar guru kelas 1-A itu. (mul)