Saturday, January 18, 2025
spot_imgspot_img
HomeMUDIPAT TODAYMudipat Di-monev Dindik Surabaya Persiapan Pembelajaran New Normal

Mudipat Di-monev Dindik Surabaya Persiapan Pembelajaran New Normal

MUDIPAT.CO – SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) menjalani monev (monitoring dan evaluasi) dari Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya, Senin (22/6/2020) untuk kesiapan sekolah menyambut pembelajaran new normal tahun 2020/2021.

Siswa Mudipat selama pandemi Covid-19 akan melakukan pembelajaran daring dan luring. Sekolah juga akan menyiapkan jika siswa akan ada pembelajaran tatap muka di sekolah.

Sekolah menyediakan wastafel atau keran untuk cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air bersih yang mengalir diletakkan pada tempat-tempat terbuka.

Selain cuci tangan sebelum masuk kelas, juga disediakan hand sanitizer atau pembersih tangan berbasis alkohol (ABHS) yang mengandung setidaknya 60% unsur alkohol. Diletakkan di tempat-tempat yang setrategis (mudah terlihat), di setiap pintu ruangan sekolah, di depan kamar mandi, dan fasilitas terbuka sekolah.

Ustadzah Aliyatuzzakiyah SSi, wakil kepala Mudipat, mengatakan ada pemasangan poster dan spanduk besar di beberapa tempat strategis berkaitan dengan tindakan preventif untuk pencegahan persebaran Covid-19. Terutama anjuran untuk sering mencuci tangan selama minimal 20 detik menggunakan sabun dan air mengalir sesering mungkin dan pentingnya menggunakan masker.

“Persiapan dari siswa datang melakukan cuci tangan, masuk akan dilakukan cek suhu dari pos satpam untuk melihat kondisi siswa. Jika kondisi baik di bawah suhu normal 36 derajat, dinyatakan sehat. Apabila 37 ke atas diharapkan siswa belajar dari rumah untuk melakukan isolasi mandiri. Adapun kelas akan diisi separuh siswa dengan jumlah 14 siswa,” jelasnya.

“Kunjungan pengawas ke sekolah untuk monitoring dan evaluasi sekolah dalam rangka persiapan new normal,” lanjutnya.

Sementara itu, pengawas SD Drs Muhammad Naim MPd menjelaskan, jika PPDB tahun ini sudah terpenuhi untuk menjalin siswa dengan guru bisa dilakukan secara daring maupun luring. Jika memang harus ada tatap muka siswa belajar bersama guru, sekolah dan orang tua harus sama-sama setuju.

“Tidak ada paksaan di masa saat ini. Selain itu, mengetahui Majelis Dikdasmen Muhammadiyah dengan tetap mengikuti protokoler kesehatan,” ujarnya. (arry/mul)

RELATED ARTICLES

Most Popular