MUDIPAT.CO – Dua guru SD Muhammadiyah 1 Tanggul Jember setengah bulan merasakan atmosfer SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat). Adalah Ustadz Dudung Tri Wicaksono SPd dan Ustadzah Nining Maryanti Sholihatunnisa SPd yang magang di Sekolah Teladan Nasional ini sejak 10 Februari 2020. Dijadwalkan tamu magang itu berada di Mudipat hingga 10 Maret 2020.
Saat awal magang, kepala SD Muhammadiyah 1 Tanggul (Muhita) Jember Ustadz M. Burhanuddin Harahap, M.Pd. berkesempatan mengantarkan dua gurunya itu. Kepala Mudipat M. Syaikhul Islam MHI menyambut hangat kedatangan tamu istimewanya tersebut.
“Terima kasih atas kunjungan silaturrahim ustadz ustadzah sekalian, Semoga kunjungan pemagangan ini diberkahi Allah SWT. Aamiin,” harap Ust. Syaikhul pada sambutannya.
Diakui Kepala Sekolah (Kepsek) asli Bojonegoro itu, program ini bertujuan memperkuat kerjasama antar-lembaga sekaligus sebagai media ‘recharging’ spirit dalam ikhtiar mengembangkan sekolah.
“InsyaAllah semangat kebersamaan akan membawa sekolah kita semua lebih maju dan bersinar.” Ujarnya dihadapan tamunya itu.
Wakil ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur itu menyambut tamunya dengan hangat dan ramah. Setelah school tour hingga ke Garden By The Sky dan Literacy Corner (Licor) lt. 5 gedung belajar, rombongan lalu dijamu di Meeting Room TMB lt. 3. Di sana diskusi hangat dan bernas mengisi waktu pertemuan penting itu.
“Luar biasa banyak ilmu yang saya dapatkan untuk bagaimana mengembangkan Muhita ke depannya,” ungkap Ust. Dudung Tri Wicaksono baru-baru ini.
Pria murah senyum itu mengaku Mudipat memberi inspirasi baginya. Dia sehari-hari mengamati Mudipat adalah sekolah sibuk yang terus berusaha selalu lebih baik. Mendidik anak-anak dengan nuansa yang menyenangkan dan memintarkan.
“Kesan saya pada Mudipat, dari sekolah yang hampir ‘mati’ kemudian bisa bangkit kembali dengan perkembangan yang sangat pesat hingga saat ini. Ini yang patut dicontoh oleh Muhita yang dulu juga pernah ‘mati’,” tandasnya.
Untuk diketahui Muhita dulunya, sekitar tahun 1985 pernah tutup lantaran sepi peminat. Saat itu dari nama SD Muhammadiyah 1 Tanggul (Muhita) Jember menjadi MI Muhammadiyah 1 Tanggul yang masuk fase ‘mati’. Kemudian bangkit lagi dan kembali ke nama semula SD Muhammadiyah 1 Tanggul.
“Alhamdulillah sampai sekarang siswa makin bertambah. Semoga jaya selalu. Aamiin,” harapnya. (mul)