Saturday, March 22, 2025
spot_imgspot_img
HomeMUDIPAT TODAYInilah Tiga Pesan Nur Cholis untuk Guru dan Karyawan Muhammadiyah Surabaya

Inilah Tiga Pesan Nur Cholis untuk Guru dan Karyawan Muhammadiyah Surabaya

MUDIPAT.CO – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya menyelenggarakan silaturahim guru dan karyawan Muhammadiyah, Senin (22/7/19). Dengan mengambil tema Mewujudkan Indonesia Emas melalui Pendidikan Berkualitas, acara yang digelar di At Tauhid tower UM Surabaya ini dihadiri sekitar 1500-an peserta.

Kegiatan ini dihadiri oleh Prof Dr H M Dien Syamsuddin MA, Ketua Dewan Pertimbangan MUI. Turut hadir jajaran PDM Kota Surabaya dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) JawaTimur. Mewakili sambutan dari PWM, Drs. Hur Cholis Huda menyampaikan tiga pesan untuk guru dan karyawan Muhammadiyah.

Yang pertama menurutnya guru itu adalah kepanjangan dari digugu dan ditiru. Yang berarti bahwa semua ucapan guru harus didengar dan perbuatanya harus bisa menjadi contoh. “Agar setiap omonganya didengar, maka omongan guru harus baik. Begitu juga agar perbuatan guru ditiru, maka semua perilakunya harus bisa menjadi teladan,” jelasnya.

Pesannya yang kedua adalah seorang guru harus fokus dan konsentrasi. Ia kemudian menceritakan kisah tentang seorang tukang gergaji kayu yang kehilangan arloji. Arloji ini adalah pemberian dari seorang sahabatnya, namun saat bekerja arloji tersebut hilang. Dengan tidak sabar dan penuh amarah, ia mencoba mencari arlojinya dimana-mana, termasuk di tumpukan bekas gergajian kayunnya. Namun meski ia berusaha mencari, arloji tersebut tidak ditemukan.

Kemudian ia beristirahat, saat itulah ada seorang anak kecil yang mengetahui bahwa tukang gergaji kayu tersebut kehilangan arloji. Dengan tenang anak kecil tersebut diam sejenak di tumpukan bekas gergajian kayu, tak berselang lama ketemulah arloji tersebut. Kemudian sang tukang heran dan bertanya kepada anak kecil, kok bisa menemukan arloji dalam waktu singkat, padahal ia sudah mencari-cari sejak tadi tidak bisa menemukan.

Akhirnya anak kecil tadi menceritakan bahwa dia hanya diam dan fokus. Ia diam dan mendengarkan bunyi arloji tik tik tik, maka ia bisa langsung menemukan dimana arloji tersebut. Karena itu menurut Pak Nur, panggilan akrabnya seorang guru pun dituntut untuk demikian, agar tujuan tercapai maka fokus diperlukan. “Tidak tergesa-gesa, apalagi mengerjakan sesuatu dengan amarah, itu tidak akan bisa mengatasi masalah,” tuturnya.

Yang terakhir adalah berpikir positif. Seperti sebelumnya ia juga menceritakan sebuah kisah, seorang suami yang memasuki masa pensiun dan istrinya. Dikisahkan ada seorang suami yang pensiun kemudian ia menulis di buku diary-nya, “tahun ini adalah tahun yang menyedihkan”. “Aku pensiun, tidak bekerja lagi, sakit-sakitan belum lama operasi batu empedu sekarang operasi katarak, aku kesepian karena anak-anak sudah pergi semua dari rumah ini,” tulisnya.

Kemudian si istri tanpa sengaja mengetahui catatan suaminya tersebut. Istrinya pun kaget namun ia kemudian menulis catatan juga. Ia menulis,” tahun ini adalah tahun yang menyenangkan”. “Alhamdulilah suamiku pensiun tanpa masalah, operasi batu empedunya berjalan lancar, suamiku semakin sehat. Alhamdulillah operasi kataraknya juga lancar, penglihatan suamiku semakin bagus. Alhamdulillah anak-anakku sudah punya rumah sendiri-sendiri, tidak menggantungkan hidupnya lagi pada kami,” tulisnya.

Menurutnya kedua catatan tersebut adalah berkisah tentang hal yang sama, namun sudut pandang dan cara berpikirnya yang berbeda. Tidak menutup kemungkinan guru dan karyawan pun pernah mengalami banyak masalah, karena itu berpikir positif akan semakin meringankan beban. (Azizah)

RELATED ARTICLES

Most Popular