Saturday, January 18, 2025
spot_imgspot_img
HomeMUDIPAT TODAYMonster Gigi, Hasil Ritual Kamis Menulis III-D Resmi Dilaunching

Monster Gigi, Hasil Ritual Kamis Menulis III-D Resmi Dilaunching

MUDIPAT.CO – Kelas III-D SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya memang istimewa. Kelas ini melaunching buku baru lagi. Yaitu Monster Gigi: Antologi Cerpen Kamis Menulis 2019. Monster Gigi adalah kolase imaji kamis menulis III-D volume 2. Tahun lalu kelas ini membuat buku Ramuan Ajaib.

Kamis menulis adalah hari yang ditunggu-tunggu murid, sebab sang guru Tazkiyatun Nafsi el-Hawa (Tazkiyah) membimbing anak didiknya melakukan ritual spesial di bidang menulis. Menulis cerpen, puisi, syair, pantun dan sebagainya. Kemudian sebagai gongnya di akhir tahun pelajaran, kelas ini menerbitkan sebuah buku yang ditulis oleh 35 siswanya.

“Apa yang kita lalui setahun ini akan terpahat rapi di sanubari. Ada cerita di antara kita. Ada cinta di antara kita,” ujar Tazkiyah saat berpidato pada peluncuran buku tersebut di rumah salah satu orangtua murid dr Nisfu Laily di Jl Pucang Adi, Ahad (25/5/2019) sore.

Dikatakan, mendampingi anak-anak dalam kegiatan Kamis Menulis sebagai bagian dari upaya menggelorakan semangat membaca dan menulis. Baginya itu adalah anugerah yang terindah.

“Setiap Kamis kami menyaksikan jemari mungil mereka menari. Menarikan tarian terindah yang bermakna. Inilah persembahan mereka. Cerita tentang persahabatan, petualangan, pengalaman, dan hal-hal yang sangat dekat dengan dunia anak-anak,” katanya.

Monster Gigi sendiri adalah salah satu judul dalam buku tersebut. Merupakan karangan Quinsha Azizah Putri Sukmara. Dikisahkan pada tulisan tersebut, ada anak perempuan bernama Farah maniak permen. Beli permen tak tanggung-tanggung. Hingga pada suatu hari ia kekenyangan permen, tertidur, dan tak sempat gosok gigi. Ia bermimpi sedang berada di dunia permen.Setelah Farah memakan permen-permen, tanpa disadari tiba-tiba tanah bergetar kencang. Lalu muncul monster berbentuk gigi yang lucu tapi serem yang sangat besar yang mengerikan.

Farah acuh pada mimpinya itu. Ia terus makan permen yang banyak. Akibat kegemarannya itu, sepulang sekolah Farah mengeluh kesakitan gigi. Akhirnya kakak Farah memutuskan membawa Farah pergi ke dokter gigi. Setelah diperiksa dokter, giginya bolong. Akhirnya gigi Farah pun dicabut dokter. Setelah sehat, Farah berjanji bahwa setiap malam akan menggosok gigi.

“Semoga kisah di tulisan saya dapat berhikmah,” ucap Quin malu-malu. Ia bercita-cita ingin menjadi dokter.

Salah satu orangtua murid bersyukur dan berterima kasih karena putrinya dapat menulis hingga menjadi buku. Dia berharap ke depan anaknya semakin suka dunia literasi dan kreatif.

“Setiap pulang sekolah langsung buka laptop dan nulis cerita. Terima kasih Bu Tazkiyah atas bimbingannya,” tutur Mama Danish. (mul)

RELATED ARTICLES

Most Popular