MUDIPAT.CO – Sebelas guru Mudipat dikirim ke SD Lab UM pada hari Senin-Rabu, 4 – 6 Maret 2019 dalam rangka mempersiapkan Cambridge International Program (CIP).
CIP merupakan program pembelajaran dengan mengadopsi kurikulum Cambridge yang bekerjasama dengan Universitas Negeri Malang (UM) selaku Cambridge Centre yang ada di Jawa Timur. Program baru ini akan mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020.
Rombongan yang dipimpin oleh Ainuzzaim Azzaki MPd selaku wakil kepala Mudipat diterima oleh Siti Nafi’ah, MPd-kepala sekolah SD Lab UM.
“Terimakasih atas sambutan yang begitu ramah dan hangat. Kami berharap bisa mendapatkan ilmu dan informasi yang mencerahkan sehingga dapat diimplementasikan ditempat kami,” ujar ustadz Ain saat menyerahkan rombongan dari mudipat.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari terbagi kedalam 3 sesi. Hari pertama, sesi opening dan orientasi. Sesi ini diawali dengan pemaparan visi misi SD Lab UM dan proses panjang menjadi sekolah dengan menggandeng kurikulum Cambridge.
Kegiatan berlangsung hangat disertai dengan sharing dan diskusi.
“Apa yang bapak Ibu alami saat ini adalah seperti apa yang sudah kami alami beberapa tahun silam, InsyaAllah jika ibu Istiqomah pasti bisa melaluinya,” jawab Alvi selaku pemateri.
Hari kedua, sesi materi dan observasi. Materi tentang kurikulum Cambridge, bagaimana membuat lesson plan dan perangkat pembelajaran ala Cambridge. Disela-sela materi, rombongan diajak masuk ke dalam kelas untuk melakukan observasi.
Hari Ketiga, sesi praktik dan evaluasi. Setelah membuat perencanaan pembelajaran pada hari kedua, tiba saatnya kesebelas guru praktik mengajar dikelas internasional sesuai dengan pembagian kelasnya.
Ibu Novi dan Ibu Enny mengajar Bahasa Inggris dikelas 2, Pak Zaqi, Bu Rizki, dan Bu Linda mengajar sains dikelas 1A. Ibu Dian, Ibu Ains, Ibu Lina dan Ibu Ida mengajar tematik dikelas 3. Dikelas 1C ada Pak Wahid dan Ibu Farikha yang mengajar matematika.
Selesai praktik, dilanjutkan dengan evaluasi yang dipandu oleh Ibu Lucky selaku tim Cambridge Centre Malang.
“As a teacher, We have to improve our ability,” kata Luki yang sekaligus dosen Bahasa Inggris Universitas Negeri Malang.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan cinderamata dari masing-masing sekolah. (Wahid)