MUDIPAT.CO – Bangsa Indonesia ini mengalami sakit, sakit rohaninya, sakit jiwanya. Dibuktikan dengan jika menghadapai persoalan, sebagian bangsa ini memilih mengedepankan aksi anarkisme untuk menyelesaikannya.
Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Dr KH Mahsun MAg pada amat sebagai Pembina Apel Milad Ke-106M Muhammadiyah di halaman SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat), Ahad (18/11/2018) pagi.
Apel milad diikuti Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Surabaya, warga Muhammadiyah Ngagel, perwakilan guru, karwayan, serta siswa dari perguruan Muhammadiyah naungan PCM Ngagel, Surabaya.
“Maka pada kesempatan ini saya menghimbau, kepada warga Muhammadiyah, umat Islam, dan Bangsa Indonesia, mari kita selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan senantiasa mengedepankan sikap yang santun, berdialog untuk menemukan solusi-solusi terhadap persoalan yang dihadapi bangsa ini,” tuturnya.
Orang nomor satu di Muhammadiyah Kota Surabaya itu melanjutkan, Muhammadiyah pada milad tahun ini mengusung tema Ta’awun untuk Negeri. Dijelaskan, ta’awun bermakna saling tolong-menolong antar sesama.
“Ini sudah diinspirasi oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah sejak dulu. Kyai Ahmad Dahlan ingin agar umat Islam dan Bangsa Indonesia ini berdaya,” jelasnya.
Maka pada kala itu Kyai Dahlan mempunyai tiga pokok pikiran penting bahwa untuk menyelesiakan persoalan bangsa, bangsa ini harus berkualitas. Ketiga hal itu adalah kepedulian kepada fakir miskin, memberdayakan umat dan bangsa dalam bidang kesehatan, dan ketiga pendidikan.
“Kyai Dahlan mengangkat agenda penting yang menjadi kata kunci maju mundurnya bangsa ini yaitu pendidikan. Alhamdulillah, sampai saat ini di seluruh negeri Muhammadiyah dikenal dengan ikon pendidikannya. Itu tidak lain dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa,” ucap Kyai Mahsun.
Di akhir pidatonya, Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Surabaya itu berpesan, agar warga Muhammadiyah punya kepekaan sosial yang tinggi. Dia melarang warga Muhammadiyah memilah-milih dalam membatu sesama.
“Jangan lihat apa agamanya, apa golongannya, jika saudara kita mendapatkan musibah, cobaan bencana alam segeralah bantu semampu kita,” tandasnya. Apel milad tersebut juga dihadiri perwakilan koramil dan polsek Gubeng Surabaya. (mul)