MUDIPAT.CO – Banyak kalangan bertanya-tanya, di mana sebenarnya letak atau titik pusat Istana Kerajaan Majapahit yang didirikan dan dipimpin Raden Wijaya pada tahun 1293 itu? Maksudnya singgasananya di desa apa saat ini? Sebab di Mojokerto memang banyak jejak sejarah dan banyak situs-situs candi, hanya saja pusat pemerintahannya di masa lampau itu di mana?
Afrita Endaryanti SSos, Staf Pengkaji Museum Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menjawab teka-teki itu berdasarkan hipotesanya. Karena PNS BPCB Jawa Timur itu juga tidak hidup di masa lampau yang mampu menjawab tepat dan pasti.
Dia mengatakan, bekas Kerajaan (Istana) Majapahit diperkirakan terletak di Dusun Kedaton, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Mojokerto. Yaitu 100 meter ke selatan dari museum Trowulan, pusat Unit Pengelolaan Informasi Majapahit (UPIM).
“Alasannya ada dua, pertama di sana ada situs candi kedaton, bagian kaki saja bagian atapnya hilang. Makanya dinamakan kedaton atau kedatuan (kerajaan),” kata Afrita Endaryanti di hadapan siswa kelas IV SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) tengah mengikuti program Belajar di Luar Sekolah (BLS) di peninggalan sejarah Majapahit, di Mojokerto, Kamis (13/9/2018).
Bukti lainnya, terang Rita -panggilan akrab Afrita Endaryanti- di dusun itu ditemukan keramik dengan kualitas terbaik. Pada masa itu, memungkinkan hanya orang kasta kelas tinggi yang memiliki keramik macam itu. Rita mencontohkan Kasta Brahmana. Sedangkan kalau penduduk rumahnya memakai bata dari tanah liat.
“Jadi itu masih asumsi atau hipotesa berdasarkan temuan keramik dan nama kedaton itu sendiri,” jelas perempuan berkerudung itu.
“Apalagi keramik hanya ditemukan di wilayah itu (kedaton), tidak menyebar. Makanya itu diindikasikan kuat wilayah Istana atau pusat bangsawan ada di Dusun Kedaton saja,” tandasnya. (mul)
