Tuesday, December 10, 2024
spot_imgspot_img
HomeMUDIPAT TODAYMantan Kepsek Mudipat Resmi Doktor ke-32 PSDM Unair, Spiritualitas Ihsani Itu Mencipta...

Mantan Kepsek Mudipat Resmi Doktor ke-32 PSDM Unair, Spiritualitas Ihsani Itu Mencipta Manusia Baik

MUDIPAT.CODengan ini pimpinan sidang memutuskan bahwa disertasi saudara promovendus diterima. Saudara promovendus Muhammad Sholihin SAg MPSDM telah menyelesaikan program studi doktor dalam program studi PSDM serta dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan.

Demikian isi putusan yang disampaikan ketua sidang Prof Dr Subagyo Adam Drs MSi pada penutupan Sidang Ujian Doktor Terbuka Sekolah Pascasarjana Universitas Airalangga (Uniar) Surabaya, di Ruang Ujian Doktor Terbuka 203 Unair, Selasa (7/7/2018).

Dengan begitu, mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) dua periode itu resmi menjadi doktor ke-32 Unair dari program studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM). Promovendus Sholihin menyandang gelar doctor setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidik melalui Spiritualitas Ihsani (Studi Kasus di SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya)”. Untuk diketahui, promovendus adalah sarjana yang menyusun disertasi dan mempertahankannya untuk memperoleh gelar doktor di perguruan tinggi.

“Kepadanya diberikan hak untuk memakai gelar doktor dengan segala hak kewajiban dan wewenang yang melekat pada gelar tersebut,” pungkas Profesor Subagyo disambut tepuk tangan oleh keluarga dan kerabat Sholihin yang menghadiri siding ujian terbuka tersebut.

Pada sidang tersebut, Sholihin mempertahankan disertasinya di hadapan 18 dewan penguji. Diantaranya, Prof Dr Subagyo Adam Drs MSi (pimpinan sidang), Prof Dr Mustain Mashud Drs MSi (promotor), Prof Syafiq A. Mughni MA PhD (ko-promotor), Prof Dr Mukono MD MS MPH (penyanggah), Prof Effendy (penyanggah) serta empat doktor penguji penyanggah dan delapan penguji akademik.

Dosen AIK Universitas Muhammadiyah Surabaya itu pada pertanyaan penguji mengatakan spiritualitas ihsani dapat meningkatkan semangat kerja guru secara signifikan. Menurutnya, seorang pendidik harus beres spiritualitasnya (keagamaannya) agar berimplikasi positif kepada murid dan sekolah.

“Pendidik kalau agamanya baik, akhlaknya akan menjadi baik. Maka dampaknya, ia akan mendidik anak dengan baik. Spiritualitas ihsani itu mencipta manusia baik. Guru tak akan mbujuk (berbohong), nggak akan bolosan. Karena merasa setiap apa yang dilakukan diawasi oleh Allah dan akan diminta pertanggungjawaban,” terangnya.

Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu pada pidato penutupnya berterima kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan moril dan meteril kepadanya.

“Terima kasih tak terhingga kepada semua yang telah mendorong saya untuk menyelesaikan doktor. Mohon maaf tidak dapat saya menyebut satu persatu. Baik pihak yang dari Persyarikatan Muhammadiyah maupun luar, semuanya yang support saya. Terima kasih. Mudah-mudahan apa yang saya peroleh ini menjadi kebahagiaan bagi semuanya,” pungkasnya. (mul)

RELATED ARTICLES

Most Popular