Tuesday, December 30, 2025
spot_imgspot_img
HomeMUDIPAT TODAYMudipat Silaturrahim ke MIM Karangasem Lamongan

Mudipat Silaturrahim ke MIM Karangasem Lamongan

MUDIPAT.CO – Guru AIK dan BTQ SD Muhammadiyah 4 Surabaya (Mudipat), Ahad 19 Januari 2025 berkunjung ke MI Muhammadiyah 16 Karangawen, Paciran, Lamongan. Kegiatan yang digawangi oleh Ustadz Luqman ini bertujuan untuk mempelajari cara mengelola program tahfidz yang sudah menjadi unggulan di MI Muhammadiyah 16 Karangasem.

Mufipat ingin semakin meningkatkan prestasi siswa dan ingin mengembangkan program serupa di bidang Agama terutama tahfidz. Hal tersebut juga dijadikan sebagai wadah untuk mencetak kader Muhammadiyah yang mampu menjadi seorang Hafidzh Quran.

Pada kegiatan studi tiru ini, Mudipat juga berencana untuk menjadikan kelas tahfidz sebagai program unggulannya. Kunjungan studi tiru tim Mudipat ke MI Muhammadiyah 16 Karangasem disambut meriah oleh para ustadz dan ustadzah yang ada disana. Sebelum melakukan sharing terkait pembahasan program Tahfidz tim Mudipat disuguhkan minuman khas daerah Paciran yakni es Legen. Selain itu, disambut pula dengan lantunan ayat suci Al Quran dari siswa yang sangat merdu.

Memasuki acara utama, Kepala MI Muhammadiyah 16 Karangasem yakni ustadzah Niayah, menyampaikan tahap-tahapan dalam proses pembentukan kegiatan tahfidzul Quran. Beliau menyampaikan bahwa “sebelum mulai menghafal anak-anak kelas 1 harus ikut tahsin terlebih dulu, agar lebih mudah dalam menghafal nantinya jika sudah benar cara membaca Al-qur’annya setelah itu memulai hafalan saat kelas 2, dan dilanjautkan dengan muroja’ah pada tahap selanjutnya”.

Tak sampai disitu Ustadzah Niayah juga menjelaskan bahwa dalam menjalankan program ini, perlu adanya komitmen antara sekolah, murid dan orangtua. Dengan adanya komitmen ini, akan memudahkan dalam proses pembelajarannya.
Di lingkungan perguruan Muhammadiyah Karangasem juga mempunyai program khusus terkait tahfidzul Quran yang bernama Dauroh. Dimana siswa akan fokus menghafal Al Quran selama 1 bulan.

Pada kesempatan tersebut siswa yang mengikuti Dauroh tidak mengikuti pembelajaran sebagai mana mestinya. Siswa yang ingin mengikuti program Dauroh ini juga harus sudah lolos seleksi terlebih dahulu sehingga dari program ini mampu menghasilkan para Hafidz dan Hafidzah yang berkualitas.

Ustdazah Niayah menyampaikan bahwa “Selain komitmen hal yang perlu diperhatikan dalam program ini ialah fokus pada prosesnya bukan pada seberapa banyak anak yang mampu mengikuti program tersebut (Dauroh).” Adanya program Dauroh menjadikan para siswa lebih termotivasi, semangat dan fokus dalam menghafalkan Al Quran.

Program Dauroh ini juga sudah menghasilkan banyak sekali kader Muhammadiyah yang menjadi Hafidz maupun Hafidzah. Hafidz maupun Hafidzah alumni MI Muhammadiyah 16 Karangasem ini, banyak yang mendapatkan keuntungan berupa “golden tiket” untuk lanjut ke Tingkat Pendidikan selanjutnya. Adanya capaian ini dapat menjadi pemantik untuk membangkitkan semangat para siswa untuk meningkatkan dan menjaga hafalan yang dimiliki.

Diakhir penyampaiannya Ustadzah niayah menambahkan, “harus ada direktur atau pengawas tahfidz yang nantinya bertugas untuk mengawasi dan membina siswa tahfidz agar program berjalan lancar”. Dengan adanya direktur dan pengawas dalam program tahfidz ini, akan memudahkan dalam memfokuskan dan mengontrol hafalan dari para siswa. Sehingga hafalan yang dimiliki oleh setiap siswa terjaga kualitasnya. (Tsabita, Ilmi dan Shabrina)

RELATED ARTICLES

Most Popular