MUDIPAT.CO-Mizar Arrayyan Himawan siswa SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya, meraih medali perunggu dalam ajang bergengsi International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) ke-21 di Wenzhou Institute UCAS, China, Selasa-Ahad (1-6/10/2024).
IMSO ke-21 merupakan ajang bergengsi yang diikuti oleh 18 negara, di antaranya Indonesia, China, India, Hongkong, Iran, Bulgaria, Botswana, Kazakhstan, Laos, Malaysia, Mongolia, Nepal, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Tajikistan, Thailand, dan Vietnam.
Siswa kelas VI-H itu sangat bersyukur atas capaian prestasi kali ini. “Alhamdulillah, saya senang dan bersyukur bisa meraih medali perunggu, medali ini saya persembahkan untuk Mudipat dan Indonesia,” ujarnya.

Mizar bersama Muhammad Arga Putranugraha (VI-H) , Aydhanisa Arunika Mehar (VI-H), dan Nararya (V-I) merupakan bagian dari Tim Indonesia di ajang bergengsi IMSO. Untuk mencapai ajang lomba internasional itu, mereka lebih dulu mengikuti proses seleksi ketat. Tes seleksi dilaksanakan sebanyak dua kali di bulan Agustus. Setelah dinyatakan lulus, mereka dibina secara online dengan berlatih mengerjakan soal-soal.
Kemudian mereka menjalani masa karantina dan pembinaan tanggal 26-30 September di Bogor dan akhirnya berangkat ke Cina pada awal Oktober.
Indonesia mengirimkan 24 siswa kelas V dan VI SD, terdiri dari 12 siswa untuk bidang IPA dan 12 siswa untuk bidang Matematika. Tim Indonesia meraih total 13 medali. Bidang matematika meraih 2 medali perak dan 6 medali perunggu. Sedangkan bidang IPA meraih 2 medali perak dan 3 medali perunggu.
Mizar menyampaikan, selama lomba di Cina ia mengikuti serangkaian lomba yang sangat padat. Dia bersama teman-temannya mendapat pengalaman berkesan selama enam hari di China. “Selama lomba di Cina, saya bertemu dengan teman-teman dari berbagai negara, senang banget,” katanya.
“Saat lomba, saya mengerjakan soal teori satu sejumlah 25 soal dan teori dua sejumlah 13 soal. Selain itu juga soal eksplorasi yang benar-benar menguras logika sejumlah enam soal. Semuanya full menggunakan bahasa Inggris,” ujarnya.
Begitu juga dengan bidang IPA. Anggota Tim Indonesia bidang IPA, Aydhanisa menjelaskan dia juga mengerjakan soal teori satu dan dua serta soal eksperimen yang begitu rumit, tapi saya senang, ini menjadi pengalaman berharga buat saya,” ungkapnya.
Kabar gembira lainnya adalah Aydhanisa bersama Tim Tari Indonesia meraih juara 2 saat sesi acara Cultural Night dengan menampilkan tari piring dari Sumatera Barat. Cultural Night merupakan sesi acara untuk menampilkan kesenian tradisional dari masing-masing negara peserta IMSO.
Setelah itu, Tim Indonesia juga berkesempatan bertukar souvenir dengan peserta dari negara lain.
“Saya dapat gantungan kunci dari Singapura, dompet dari Philipina dan Thailand,” ujar Aydhanisa. Anggota tim lainnya , M. Arga dapat uang Peso Philipina, uang Rupee Srilanka, dan tempelan kulkas dari Bulgaria. Mizar dapat music box dari Singapura dan dompet dari Philipina.
Tidak ketinggalan, Nararya juga dapat bolpoin dari Singapura dan gantungan kunci dari Cina, Mongolia, dan Vietnam.
Tidak hanya lomba, peserta IMSO juga diajak mengunjungi Wenzhou Science and Technology Museum. “Saya dan peserto IMSO lainnya mengunjungi Wenzhou Science and Technology Museum. Di sana kami melihat-lihat inovasi sains dan teknologi yang menakjubkan,” ungkap Mizar.
Begitu juga dengan Nararya. Dia takjub selama berkunjung ke museum itu. “Amazing, menakjubkan. Di sana saya melihat kemajuan teknologi yang luar biasa. Saya melihat video penayangan penerbangan ke bulan, bagaimana roket bekerja, penjelasan menarik tentang evolusi manusia, sejarah perangko, dan lain-lain,” jelas Nararya.
Dihubungi terpisah, Aliyatuz Zakiyah, Wakil Kepala Sekolah, menjelaskan, International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) merupakan even kompetisi tingkat sekolah dasar paling bergengsi di tingkat internasional untuk bidang IPA dan Matematika. Proses pemilihan peserta IMSO sangat ketat dan panjang, karena hanya siswa terbaik yang bisa diikutsertakan ke level internasional.
“Alhamdulillah, ada empat siswa Mudipat yang lolos dan mewakili tim Indonesia di ajang IMSO tahun ini dan berhasil menyumbang medali perunggu. Semoga tahun berikutnya semakin banyak siswa Mudipat yang mewakili tim Indonesia di ajang internasional dan menyumbang medali,” harapnya. (A-ji)