MUDIPAT.CO – Ada yang berbeda pada kajian tafsir kali ini. Jika biasanya, kajian tafsir mengupas ayat dalam Al Quran yang didasarkan pada Al Quran terjemah Departemen Agama, kali ini kajian tafsir berdasarkan ayat-ayat ahkam, Jumat (16/8/2024). Kajian ini diasuh oleh Dr. H. M. Sholihin, S.Ag. MPSDM, guru senior SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya.
Dalam kajian ini surat yang dikupas kali pertama adalah Surat Al Fatihah. Kyai Sholihin menjelaskan Surat Al Fatihan tergolong Surat Makkiyah. Dimana Surat ini diturunkan di Kota Mekkah. Umumnya Surat makkiyah mempunyai ciri, ayat-ayatnya pendek, berisi tentang aqidah/tauhid, dan biasanya diawali yaa ayyuhan naas yang berarti ditujukan umum untuk semua manusia.
Lebih lanjut Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur itu menjelaskan Surat Al Fatihan disebut fatihah, yang artinya pembuka. Meski bukan yang pertama turun namun ditempatkan di urutan pertama. Perlu diketahui Surat yang diturunkan kali pertama adalah Surat Al ‘Alaq, yang diturunkan di gua hira.’
Mengapa Surat Al Fatihah menempati urutan pertama meski bukan yang pertama diturunkan? Alasanya, hal itu berdasarkan hadits rasulullah. Penyusunan Mushaf kali pertama dilakukan pada zaman Khalifah Ustman bin Affan. “Itulah sebab mengapa mushaf pertama disebut mushaf Utsmani,” ungkapnya.
Khalifah Ustman, lanjtnya, punya banyak pertimbangan mengapa ayat-ayat Al Quran disusun menjadi mushaf. Di antaranya, ia khawatir Al Qur’an akan hilang, sebab banyak penghafal yang meninggal dunia dan sering terjadi peperangan. “Sebelumnya, tiap selesai menerima wahyu rasulullah meminta sahabat menulis di pelepah kurma, dinding, batu dan lain-lain. Masih tercecer dimana-mana dan belum terkumpul menjadi satu,” jelasnya.
Surat Al Fatihah juga memiliki nama Ummul kitab atau Ummul quran, yang berarti induk Al Qur’an. Sebab Surat Alfatihah mencakup semua substansi yang ada di dalam Alquran, yaitu Aqidah, ibadah, dan muamalah. (Azizah)
