MUDIPAT.CO – Sejak datang di sekolah, sebelum jam 07.00 siswa-siswi Kelas III-B SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) sudah mulai ngobrol ke sana dan ke sini. Tidak lain, mereka saling mengecek tugas bahan yang dibawa oleh teman-temannya, baik dalam kelompok yang sama maupun kelompok yang berbeda.
Mereka hari ini mendapat tugas untuk membuat peta konsep tentang perubahan wujud benda. Nah, tiga hari sebelumnya dari 35 siswa dibagi menjadi 6 kelompok. Masing-masing anggota dalam satu kelompok mendapat tugas untuk membawa bahan yang diperlukan.
Dengan sendirinya mereka berbagi tugas. Ada yang membawa lem, kertas bufalo, kertas asturo, gunting, hiasan, spidol atau pensil warna dan gambar perubahan wujud benda.
Yang tidak kalah unik, mereka memberi kelompok mereka dengan nama-nama yang disukai. Ada kelompok galaxy komen rider, red and white, butterfly dan everything galaxy worlds.
Tibalah saat yang ditunggu. Mereka mengerjakan peta konsep tersebut secara berkelompok. Usai mengerjakan tugas kelompok tersebut, mereka mendemonstrasikan di depan kelas secara bergantian.
Seperti yang dilakukan oleh kelompok galaxy komen rider. Kelompok ini diwakili oleh Aisyah Dinda Ardhita, dengan lancar ia menyampaikan bahwa perubahan wujud benda itu ada enam.
Yang pertama adalah mencair, yaitu perubahan benda dari padat menjadi cair. Contohnya adalah es krim yang meleleh.
Kedua adalah mengkristal, yaitu perubahan wujud benda dari gas menjadi padat. Contohnya adalah uap air menjadi salju.
Ketiga adalah menyublim, yaitu perubahan dari padat menjadi gas. Contohnya adalah kapur barus yang diletakkan di almari.
Keempat adalah membeku, yaitu perubahan benda dari cair menjadi padat. Contohnya adalah es batu.
Kelima adalah mengembun, yaitu perubahan dari gas menjadi cair. Contohnya adalah titik air di dedaunan pada pagi hari.
Sedangkan yang keenam adalah menguap, yaitu perubahan wujud benda dari cair menjadi gas. Contohbya adalah baju yang dijemur, lama-lama menjadi keribg karena air menguap.
Ia juga mengungkapkan dengan membuat peta konsep seperti ini belajar lebih mudah dan menyenangkan. “Senang dan lebih mengerti tentang perubahan wujud benda dan contohnya. Tapi ada ndak senengnya, saat ada teman yang tidak mau bantu,” ujarnya. (azizah)
